Pebalap Muda Indonesia Menuju Panggung Dunia
”Jalan menuju juara dunia di ajang balapan internasional memang tidak mudah.
Namun, kami akan berjuang membawa Merah Putih ke puncak tertinggi.”
Demikian ungkapan hati pebalap muda asal Indonesia, Galang Hendra Pratama, yang mewakili empat rekannya di sela-sela Yamaha Motorsports Media Conference di Sirkuit Sepang, Malaysia, Februari lalu.
Galang Hendra Pratama (19) bersama empat pebalap muda turut dalam acara perkenalan dua pebalap tim PATA Yamaha Official World Superbike pada musim 2019, yakni Alex Lowes dan Michael van der Mark. Turut hadir Andrea Dosoli selaku Yamaha Motor Europe Road Racing Manager dan Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Minoru Morimoto.
Van der Mark adalah pebalap peringkat ketiga dalam ajang World Superbike 2018. Adapun keempat pebalap muda Indonesia yang turut hadir dalam acara itu adalah Anggi Setiawan (20), Muhammad Faerozi Toreqtullah (19), Wahyu Nugroho (14), dan Aldi Satya Mahendra (13).
Dalam kegiatan di Sirkuit Sepang, Galang dan empat pebalap muda itu secara langsung meminta tips kepada Michael dan Alex tentang cara menjadi pebalap yang mampu bersaing di ajang balapan internasional.
Galang tergabung dalam tim Urbis Yamaha Motoxracing, sedangkan empat pebalap lain tergabung dalam tim Yamaha Racing Indonesia. Galang bertarung di ajang World Super Sport 300, Anggi dan Faerozi di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 250 cc, sedangkan Wahyu dan Aldi di kelas UB 150 ARRC.
Pada musim lalu, Galang bersama tim Biblion Yamaha Motoxracing berhasil meraih gelar juara dalam seri World Supersport 300 di Sirkuit Brno, Ceko, 10 Juni 2018. Sementara Aldi yang merupakan adik Galang ini menjadi pebalap termuda dalam ajang yang diikutinya tahun ini. Sebelumnya, Aldi meraih gelar juara nasional ajang MP6 125 cc pada tahun lalu.
Bagi Galang dan empat pebalap muda itu, pertemuan dengan Alex dan Michael sangat berharga. ”Bagaimana kalian berdua bisa mengatasi rasa gugup jelang balapan. Sampai saat ini, saya masih merasa gugup sebelum bertanding,” demikian salah satu pertanyaan Galang kepada Michael dan Alex.
Alex dan Michael pun meminta kelima pebalap muda ini agar selalu rileks sebelum dan saat menjalani balapan dalam setiap seri yang akan mereka ikuti musim ini.
”Apabila persiapan kalian telah matang, jangan takut untuk memulai balapan. Fokuslah dan kalian akan meraih podium,” demikian kata Alex yang berasal dari Inggris ini.
Penuh pengorbanan
Kelima pebalap ini mengungkapkan, menjadi seorang pebalap kelas dunia membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit.
Mereka harus mengeluarkan waktu ekstra untuk berlatih sejak usia dini dibandingkan dengan remaja seusianya yang asyik dengan berbagai kegiatan.
”Saya sudah mengenal motor sejak usia enam tahun. Kebetulan ayah, ibu, dan Kak Galang pebalap. Hal ini yang semakin memotivasi saya untuk mengikuti jejak mereka,” ujar Aldi.
Dalam seminggu, mereka harus berlatih sekitar tiga kali. Setiap kali latihan dengan motor membutuhkan waktu hingga dua jam.
Seminggu menjelang balapan, waktu latihan pun dikurangi. Hal ini untuk menjaga stamina pebalap. Para pebalap muda itu pun harus meminta izin ke sekolah selama beberapa hari karena mengikuti kompetisi balapan.
Selain berlatih dengan sepeda motor, mereka juga harus berlatih fisik agar tubuh kuat untuk membawa motor yang berat.
Tiga dari lima pebalap ini bahkan menempuh latihan hingga ke luar negeri, seperti akademi milik pebalap legendaris asal Italia, Valentino Rossi, yakni VR 46 Academy.
Akademi yang terletak di kampung halaman Rossi di Tavullia itu memberikan pelatihan menjadi pebalap yang berkualitas bagi Galang pada 2015 dan 2016, Anggi pada 2017, dan Faerozi pada 2018.
”Saya berlatih sekitar 10 hari di Tavullia. Kami mendapatkan pelatihan membalap dengan gaya Rossi, disiplin waktu saat latihan pagi, latihan di trek yang bervariasi, dan tidur lebih cepat pada malam hari,” tutur Faerozi.
Galang mengatakan, salah satu tantangan terbesar pebalap sehingga belum dapat bersaing dengan pebalap dari Jepang dan Eropa adalah faktor kedisiplinan.
”Pebalap di Indonesia harus bisa mengikuti sikap disiplin yang sudah ditanamkan di negara-negara dengan pebalap kelas dunia. Disiplin dalam berlatih, pola tidur, hingga asupan makanan yang benar,” ujar Galang.
Minoru selaku pemimpin Yamaha Indonesia mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melahirkan pebalap muda dari Indonesia yang berkelas dunia.
”Yamaha memberikan kesempatan bagi pebalap berbakat untuk mengikuti ajang balapan yang bergengsi, seperti Galang dan rekan-rekannya. Kami berharap mereka mengikuti setiap balapan dengan nyaman dan berjuang untuk mencapai prestasi,” kata Minoru.
Valentino Rossi yang hadir dalam Yamaha Motorsports Media Conference 2019 saat diwawancarai Kompas menyatakan komitmennya untuk membantu para pebalap dari Asia agar lebih kompetitif di ajang balapan internasional.
”Selama ini, akademi saya, VR 46, bekerja sama dengan Yamaha memberikan kesempatan bagi pebalap dari Asia, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Mereka memiliki kualitas yang sangat potensial untuk meraih sukses di ajang balapan internasional,” katanya.