Sebuah pabrik pupuk akan dibangun PT Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe di Kawasan Ekonomi Khusus Arun. KEK Arun diproyeksi menjadi penggerak ekonomi Aceh.
LHOKSEUMAWE, KOMPAS PT Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe membangun pabrik baru untuk pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium atau NPK dengan kapasitas produksi 500.000 ton per tahun. Pabrik itu ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2021. Ini merupakan investasi pertama di Kawasan Ekonomi Khusus Arun.
Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Husni Achmad Zaki saat dihubungi dari Banda Aceh, Minggu (3/3/2019), mengatakan, kontrak pembangunan telah ditandatangani pada Kamis pekan lalu di Jakarta. Pembangunan pabrik dilakukan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk.
”Peluang pasar untuk pupuk jenis NPK masih terbuka lebar. Kami ingin mengambil peluang itu dengan membangun pabrik baru,” kata Zaki.
Ia menambahkan, proyek pembangunan pabrik NPK itu berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun di Krueng Geukueh, Aceh Utara, berdampingan dengan pabrik pupuk urea dan amonia yang sudah ada.
Nilai investasinya Rp 1 triliun dengan waktu pengerjaan 29 bulan. Pabrik baru ini ditargetkan beroperasi pertengahan tahun 2021.
Pupuk NPK produksi PT PIM nantinya akan dipasarkan ke Aceh, Sumatera Utara, dan beberapa provinsi lain di Sumatera. Zaki mengatakan, penggunaan NPK untuk di usaha pertanian dan perkebunan semakin tinggi.
Zaki memperkirakan kebutuhan NPK dalam setahun untuk wilayah Sumatera mencapai 2 juta ton. Dengan kapasitas produksi 500.000 ton per tahun, pupuk itu diyakini akan mudah diserap pasar.
Selama ini, PT PIM memproduksi pupuk jenis urea dengan kapasitas produksi 500.000 ton per tahun. Adapun kebutuhan pupuk untuk Aceh dalam setahun mencapai 196.000 ton untuk urea, SP-36 (133.000 ton), dan NPK (187.000 ton). Berdiri tahun 1982, PT PIM melayani kebutuhan pupuk untuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi.
Investasi pertama
Zaki mengatakan, pembangunan pabrik baru milik PT PIM berada dalam KEK Arun. Pabrik itu menjadi investasi pertama dalam KEK.
Zaki mengatakan, pembangunan dalam kawasan itu sangat menguntungkan karena mendapatkan keringanan pajak dan kemudahan perizinan. KEK Arun menjadi prioritas pengembangan ekonomi di kawasan utara Aceh.
Menurut Zaki, keberadaan pabrik pupuk juga akan menyokong program pemerintah terkait swasembada pangan.
Bagi daerah Arun, kata Zaki, pembangunan pabrik bakal menyediakan lapangan kerja baru. Zaki mengatakan, tenaga kerja lokal yang memenuhi kriteria akan diprioritaskan.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh sekaligus Ketua Dewan Kawasan KEK Arun Nova Iriansyah mengapresiasi pembangunan pabrik baru oleh PT PIM. Nova mengatakan, ketersediaan pupuk yang cukup dan akses yang mudah akan meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
”Jika produksi naik, petani akan sejahtera,” kata Nova. Ia menambahkan, sebagai investasi pertama di dalam KEK Arun, pembangunan pabrik pupuk itu akan memberikan dampak positif terhadap iklim investasi dan akan memberikan keyakinan bagi calon investor lain.
”Harapan kami, dengan berjalannya investasi di KEK Arun, penyerapan tenaga kerja lokal akan naik signifikan,” kata Nova.
KEK Arun diproyeksi menjadi roda penggerak ekonomi Aceh masa depan setelah berakhirnya kejayaan gas alam cair Arun. KEK tersebut didukung infrastruktur yang siap pakai, yakni pelabuhan, pergudangan, dan listrik. (AIN)