Hanoi. Menjelang pergantian tahun 2018 ke 2019, kota itu diserbu wisatawan. Turis asing dan warga lokal menyemut di sekeliling panggung di dekat Danau Hoan Kiem. Mereka berjingkrak-jingkrak mengikuti irama lagu yang dinyanyikan di panggung di kawasan Old Quarter.
Beberapa waktu lalu, ibu kota Vietnam itu disebut-sebut saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di kota itu. Mereka memilih Hotel Sofitel Legend Metropole sebagai tempat bertemu dan makan malam.
Wisatawan asing yang datang ke Hanoi berasal dari banyak negara. Ada yang datang bersama keluarga, ada yang bersama rombongan, berpasangan, bahkan sendirian. Mereka menginap di berbagai jenis penginapan yang umumnya ada di kawasan Old Quarter dan French Quarter.
Di aplikasi Agoda setidaknya ada 1.623 properti yang tersedia bagi wisatawan yang akan menginap satu malam di Hanoi pada 12-13 Maret 2019. Di layanan aplikasi Traveloka ada berbagai tempat menginap dengan harga bervariasi, berkisar Rp 200.000 hingga Rp 12 juta per malam. Hotel, kamar apartemen, dan hostel itu tersebar di sejumlah distrik yang letaknya berdekatan dengan tempat wisata.
Hotel dan penginapan itu tak hanya ada di tepi jalan besar. Di lorong-lorong kecil nan berliku, hotel mungil dengan tatanan apik tersedia. Penuh tamu. Menjelang pergantian tahun, harganya bisa dua kali lipat. Wisatawan yang berkunjung meningkat.
Berdasarkan data Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), sebanyak 7,944 juta wisman asing berkunjung ke Vietnam pada 2015. Jumlah itu melonjak menjadi 10,013 juta kunjungan pada 2016 dan 12,922 juta kunjungan pada 2017.
Meski demikian, dari sisi belanja, lonjakannya tidak terlalu besar. Pada 2015, turis asing membelanjakan 7,35 miliar dollar AS di Vietnam. Nilai belanja itu meningkat menjadi 8,5 miliar dollar AS pada 2016 dan 8,89 miliar dollar AS pada 2017. Dengan demikian, rata-rata turis membelanjakan 688 dollar AS.
Adapun turis asing yang ke Indonesia, menurut data UNWTO, sebanyak 14,04 juta orang pada 2017. Pengeluaran mereka 14,117 miliar dollar AS pada 2017. Belanja turis rata-rata 1,005 dollar AS.
Bagi wisatawan asing, Hanoi menyenangkan. Nilai tukar dong yang lebih rendah daripada dollar AS membuat harga di Vietnam terasa murah. Destinasi wisata di satu kota cenderung dekat dan gampang dijangkau, bahkan dengan berjalan kaki. Ada juga bus layanan wisata yang berkeliling dari satu titik ke titik lain yang tetap diminati turis.
Kopi Vietnam juga populer ada di mana-mana. Turis bahkan sudah mengenal kopi telur, kopi Vietnam yang dicampurkan ke dalam telur kocok. Kopi ada di mana-mana, dari kelas kaki lima hingga kelas kafe. Makanan ala Vietnam, antara lain pho (mi kuah) dan banh mi (roti isi), mudah dijumpai, baik di warung tenda kaki lima maupun restoran.
Yang pasti, dalam peringkat kemudahan berusaha 2019 yang dirilis Bank Dunia, Vietnam berada di peringkat ke-69. Vietnam menempati posisi ke-104 dalam kemudahan memulai bisnis. Sementara Indonesia berada di peringkat ke-73 dalam kemudahan berusaha 2019, sedangkan kemudahan memulai usaha di peringkat ke-134.