Mini Cooper Coba Pikat Bandung dengan Edisi Terbatas
Bandung memiliki daya tarik bagi produsen kendaraan mewah, di antaranya Mini, kendaraan asal Inggris yang memiliki produk ikonik Mini Cooper. Untuk menjangkau dan menambah konsumen di Jawa Barat, khususnya kota Bandung, PT Maxindo International Nusantara Indah sebagai pemegang merk dagang Mini membuka satu gerai di Trans Studio Mall (TSM), pusat perbelanjaan terbesar di Kota Bandung.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Bandung memiliki daya tarik bagi produsen kendaraan mewah, di antaranya Mini, kendaraan asal Inggris yang memiliki produk ikonik Mini Cooper. Untuk menjangkau dan menambah konsumen di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, PT Maxindo International Nusantara Indah sebagai pemegang merek dagang Mini membuka satu gerai di Trans Studio Mall, pusat perbelanjaan terbesar di Kota Bandung.
Bahkan, untuk memikat calon pembeli dan kolektor, dalam peresmian gerai Mini Maxindo Pop-up Store itu, Selasa (3/5/2019), Maxindo meluncurkan mobil Mini Cooper 3 pintu edisi terbatas. Mobil bernama New Mini 3 Door Black Edition ini hanya dijual enam unit di Indonesia.
Menurut Presiden Direktur PT Maxindo Internasional Nusantara Indah Joe Surya, Bandung memiliki ciri khas yang berbeda dengan kota lainnya. Kota ini dinilai memiliki perhatian terhadap gaya hidup. Ia berujar, kolektor di Bandung akan sangat tertarik dengan produk terbatas ini karena berbeda dari Mini yang lain.
New Mini 3 Door Black Edition sekilas tidak jauh beda dari mobil Mini tiga pintu lainnya. Hanya saja, eksterior mobil ini berwarna midnight black metallic. Bukan hanya hitam, beberapa sudut mobil seperti bumper depan dan lingkar lampu diberi aksen krom. Namun, untuk dapur pacu, mobil ini tidak memiliki perubahan, masih menggunakan basis mesin Mini 3 Door Cooper S.
Hal lain yang membedakan mobil ini dari Mini lainnya adalah interior dibalut dengan dua warna, yaitu hitam di bagian dasbor serta abu-abu cerah di bagian jok dan krom di detail dasbor. Kendaraan ini juga disematkan fitur wireless charging (pengisi daya nirkabel) yang belum ditemukan di Mini lainnya.
”Produk yang kami bangun bukan hanya mobil sebagai alat transportasi, melainkan juga bersanding dengan gaya hidup. Jadi, kami mengambil momentum pembukaan gerai baru sekaligus memperkenalkan produk edisi terbatas ini,” ujar Joe.
Mobil itu dipajang di gerai baru di Kota Bandung tersebut dan siap dijual. Joe menjelaskan, calon pembeli tinggal mendatangi gerai di lantai G TSM. Tidak hanya dipajang mobil edisi terbatas, dalam gerai ini juga dijual pernak-pernik khas Mini, mulai dari pakaian, aksesori kaca spion, hingga miniatur mobil Mini.
Menurut Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O’tania, Mini yang masuk ke dalam grup BMW memiliki daya tarik khusus untuk para kolektor di Tanah Air. Hal itu juga yang menjadi landasan Mini melebarkan sayap hingga ke beberapa kota besar, di antaranya Surabaya dan Bandung.
Jodie menambahkan, daya tarik Bandung bahkan membuat Mini meluncurkan edisi terbatasnya di kota tersebut. Ia berujar, New Mini 3 Door Black Edition ini adalah produk edisi terbatas pertama yang diluncurkan di luar Pulau Jawa.
”Pasar Bandung cukup unik. Banyak kolektor kendaraan mewah tinggal di Bandung. Makanya, kami mengeluarkan produk di sini. Mini sebagai merek mobil premium ini memang tergolong baru di Bandung. Tetapi, kami yakin, dengan produk yang ada, kami bisa menarik konsumen,” ujarnya.
Layanan purnajual
Selain menyediakan gerai, Joe mengemukakan, di TSM sendiri PT Maxindo membuka layanan servis rutin khusus untuk Mini sekaligus menjadi slot parkir khusus Mini di tempat parkir TSM. Tempat parkir ini berjarak kurang dari 100 meter dari lobi utama dengan kapasitas 5-6 mobil.
”Namun, layanan servis itu hanya mencakup perawatan rutin berkala. Kalau sudah pergantian suku cadang dan perbaikan yang lebih berat, konsumen diarahkan untuk memperbaiki di bengkel resmi BMW,” ujarnya.