Pemprov DKI Masih Tunggu Pembahasan Subsidi Tarif MRT
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menunggu pembahasan subsidi tarif moda raya terpadu atau MRT dengan DPRD DKI Jakarta. Hingga kurang dari satu bulan menjelang pengoperasiannya, belum ada ketentuan tarif yang ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sementara itu, PT MRT Jakarta mulai membuka pendaftaran untuk masyarakat yang ingin mengikuti uji coba MRT.
Gubernur DKI Jakarta Anies Basewedan menjelaskan, Pemprov DKI telah mengirim surat kepada DPRD DKI agar segera mengadakan rapat pembahasan terkait subsidi tarif MRT. Namun, Anies menyebutkan, belum ada respons dari DPRD hingga hari ini.
”Kami sudah berkirim surat sejak dua minggu lalu dan kami tunggu adanya pembahasan dari pihak DPRD,” ujarnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Kurang dari satu bulan pengoperasian MRT, belum ada ketentuan tarif yang ditetapkan Pemprov DKI, PT MRT, dan DPRD DKI. Anies pun masih enggan mengumumkan tarif pasti MRT sebelum subsidi tarif ditetapkan.
Sebelumnya, Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Santoso merencanakan akan melakukan rapat terkait penetapan tarif subsidi MRT pada Selasa ini. Namun, rapat tersebut batal dilaksanakan.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, DPRD telah menerima surat dari Pemprov DKI untuk pembahasan subsidi tarif MRT. Ia juga telah meneruskan surat tersebut kepada komisi yang bersangkutan, yaitu Komisi C DPRD yang menangani bidang keuangan.
”Sambil menunggu pembahasan subsidi ini, kami persilakan PT MRT melakukan uji coba kepada publik sekaligus emergency exercise (pelatihan mitigasi darurat) sebelum secara resmi dioperasikan untuk umum,” ucapnya.
Sebelumnya, Kamis (14/2/2019), Santoso mengusulkan, sebaiknya subsidi tidak melebihi 100 persen dari tarif yang dibayarkan masyarakat. Menurut dia, jika melebihi 100 persen, besaran subsidi akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Berdasarkan pembahasan terakhir, perkiraan tarif MRT sebesar Rp 18.000-Rp 20.000 sebelum disubsidi.
”Misalnya tarif ideal tanpa subsidi Rp 18.000 dan masyarakat membayar Rp 8.000, berarti subsidinya Rp 10.000 dan subsidi itu melebihi 100 persen dari tarif yang dibayarkan masyarakat,” katanya.
Uji coba publik
Muhamad Kamaludin, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, menjelaskan, sebelum operasi komersial, mulai 12 Maret sampai 24 Maret 2019 PT MRT Jakarta menjadwalkan uji coba operasional penuh. Dalam rentang waktu itu, masyarakat bisa mendaftar untuk ikut naik kereta MRT secara gratis.
Mulai 12 Maret kami melibatkan masyarakat secara luas untuk uji coba MRT ini. Selain itu, mulai 5 Maret, masyarakat sudah bisa mendaftar untuk ikut uji coba MRT.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar merencanakan, sejak 27 Februari, MRT melakukan tahapan full trail run (uji coba sistem). Berdasarkan jadwal, 27 Februari sampai 11 Maret akan dilakukan pelatihan mitigasi darurat yang dilakukan pemangku kepentingan (stakeholder).
”Setelah itu, mulai 12 Maret, kami melibatkan masyarakat secara luas untuk uji coba MRT ini. Selain itu, mulai tanggal 5 Maret, masyarakat sudah bisa mendaftar untuk ikut uji coba MRT,” katanya.
William mengatakan, pendaftaran dapat dilakukan melalui situs http://www.ayocobamrtj.com. Melalui situs ini, masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu dari stasiun mana mereka akan mulai naik dan berhenti di stasiun tujuannya. Saat ini, MRT fase 1 baru melayani rute Lebak Bulus-Bundaran HI dan sebaliknya.
”Sampai menjelang pembukaan, belum ada sistem tiket dan biaya yang diterapkan sehingga masyarakat hanya perlu mendaftar melalui situs ini. Nanti akan ada QR Code yang bisa di-scan pada tiap stasiun sebagai bukti pendaftaran,” tuturnya.
Pendaftaran ini tidak dikenai biaya dan tidak ada kuota batas maksimal penumpang yang mendaftar. William menargetkan MRT dapat mengangkut 28.000 penumpang per hari dalam uji coba awal untuk publik ini.
”Pendaftaran ini kami buka untuk masyarakat luas, sedangkan untuk beberapa masyarakat di sekitar stasiun atau lokasi MRT, kami kirimkan undangan untuk mengikuti uji coba,” ucapnya.