JAKARTA, KOMPAS — Faktor genetik dan gaya hidup sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang. Namun, jika gaya hidup disesuaikan dengan informasi genetik yang dimiliki, kondisi kesehatan bisa menjadi lebih optimal.
Pemimpin Umum Prenetics untuk Asia Tenggara Clifford Chow menyampaikan, hasil dari uji genetik lewat tes deoxyribonucleic acid (DNA) dapat menjadi pedoman untuk mengatur gaya hidup yang paling sesuai dengan kondisi seseorang. Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda sehingga intervensi untuk mengatur pola dietnya pun berbeda.
”Dari informasi genetik yang didapatkan, kita jadi tahu pola diet apa yang paling cocok untuk dilakukan. Selain itu, kita juga tahu jenis vitamin, mineral, pantangan makanan, serta tipe olahraga apa yang paling sesuai dengan kondisi tubuh kita,” ujarnya di sela-sela peluncuran meluncurkan Generali I-Signature dari PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia di Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Ia menambahkan, seseorang yang sudah mengetahui kebutuhan tubuhnya dengan baik dapat mengoptimalkan kondisi kesehatannya secara optimal. Uji genetik bisa menghasilkan informasi mengenai tipe diet yang optimal, sensitivitas terhadap karbohidrat dan lemak, keperluan antioksidan dan omega-3, serta sensitivitas terhadap garam, alkohol, dan kafein. Selain itu, profil ketahanan tubuh, kecepatan pemulihan tubuh, serta risiko cedera saat berolahraga juga bisa diketahui dari hasil uji genetik ini.
Uji genetik bisa menghasilkan informasi mengenai tipe diet yang optimal, sensitivitas terhadap karbohidrat dan lemak, keperluan antioksidan dan omega-3, serta sensitivitas terhadap garam, alkohol, dan kafein.
Hasil uji genetik, misalnya, menunjukkan profil seseorang memiliki sensitivittas tinggi terhadap karbohidrat. Konsumsi karbohidrat pun artinya perlu dikurangi dan dikontrol. Begitu juga, jika profil dari konsumsi sayuran menunjukkan kebutuhan yang tinggi, berarti perlu memperbanyak makan sayuran.
”Untuk itu, adanya jurnal DNA bisa menjadi solusi yang baik untuk bisa mengatur dan mengontrol pola hidup seperti apa yang harus dilakukan agar kondisi kesehatan seseorang bisa optimal. Upaya preventif pun bisa lebih baik,” ujar CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman.
Jurnal DNA yang berisi informasi genetik seseorang bisa dimanfaatkan untuk merancang hidup sehat yang sesuai dengan kondisi tubuh. Seseorang pun bisa menjaga kebugaran tubuh dengan baik dan membantu mencegah penyakit.
”Dengan tahu diri kita, baik kebutuhan maupun kondisi tubuh, pola hidup yang dijalankan bisa disesuaikan agar kesehatan yang dimiliki bisa optimal,” kata Edy.