NEW DELHI, SELASA -- Ketegangan antara India dan Pakistan belum juga mereda. India menembak jatuh pesawat tanpa awak Pakistan yang melewati perbatasan, sementara Angkatan Laut Pakistan mengusir kapal selam India yang memasuki perairan Pakistan.
Ini merupakan kali kedua Pakistan mengirimkan pesawat tanpa awak (drone) ke wilayah India dalam sepekan terkahir. Menurut kantor berita Press Trust of India (PTI), pesawat tanpa awak pertama diterbangkan Pakistan pada 27 Februari lalu. Sedangkan yang kedua terjadi pada Senin (4/3/2019) di Bikaner, Negara Bagian Rajasthan, tak jauh dari perbatasan India-Pakistan.
Jet tempur Sukhoi-30 milik India kemudian menembak jatuh pesawat tanpa awak itu.
Angkatan Laut Pakistan dalam pernyataannya, Selasa (5/3/2019), menyebutkan bahwa mereka telah memergoki kapal selam India memasuki perairan Pakistan di Laut Arab. Namun, kapal selam India itu tidak dijadikan sasaran tembak. "Kami tetap menganut kebijakan damai Pakistan," kata seorang pejabat.
Peringatan kemudian dikomunikasikan pada kapal selam India, dan kapal selam itu pun pergi menjauh.
Konflik India dan Pakistan mencapai tingkat paling serius dalam sepekan terakhir. Komunitas internasional khawatir eskalasi ketegangan bisa memicu perang total kedua negara yang sudah pernah berperang selama tiga kali.
Ketegangan dimulai ketika kelompok militan Jaish-e-Mohammed (JeM) melakukan serangan bunuh diri di perbatasan Kashmir pada 14 Februari yang menewaskan sedikitnya 40 paramiliter India. Pada 16 Februari, jet-jet tempur India memasuki wilayah Pakistan dan mengebom sejumlah area yang diklaim sebagai kamp pelatihan kelompok JeM.
Keesokan harinya giliran jet-jet tempur Pakistan memasuki wilayah India dan menembak jatuh dua pesawat India, salah satu di antaranya jatuh di wilayah Pakistan. Pilot pesawat yang jatuh itu ditangkap dan ditahan, namun keesokan harinya diserahkan pada pihak India sebagai "isyarat damai" Pakistan.
Konflik bersenjata terus berlangsung di wilayah Kashmir pasca penyerahan tahanan. Ribuan warga sipil di kedua belah pihak diungsikan akibat baku tembak tentara India dan Pakistan di sepanjang Line of Control (LoC) di perbatasan Kashmir.
"Militer India telah menunjukkan keberanian dan kekuatan. Akan sampai kapan mereka membunuhi orang-orang tak berdosa? Prinsip kami adalah mendatangi rumah-rumah mereka dan menghancurkannya," kata PM India Narendra Modi yang sedang bersiap menghadapi pemilu presiden.
Bekukan aset
Untuk menunjukkan keseriusan memberantas organisasi teroris, Pakistan kemarin mengumumkan pembekuan sejumlah rekening bank dan penyitaan sejumlah aset milik kelompok-kelompok yang dinyatakan terlarang oleh PBB.
Departemen Luar Negeri Pakistan menyatakan, pemerintah telah mengeluarkan "Perintah DK PBB untuk Pembekuan dan penyitaan 2019".
"Ini berarti pemerintah akan mengontrol aset-aset dan mengontrol akun-akun organisasi-organisasi yang dilarang oleh DK PBB," ujar seorang pejabat.
Washington bulan lalu menekan Pakistan untuk menghukum mereka yang berada di belakang serangan bunuh diri di Kashmir. Pakistan sejauh ini telah melarang kelompok Jamaat-ud-Duwa (JuD) dan Falah-e-Insaniat Foundation yang diduga terkait dengan serangan teror di Mumbai pada 2008.