Belajar Sambil Menikmati Musik di Java Jazz Festival 2019
Oleh
Maria Susy Berindra
·3 menit baca
Kesempatan meliput event sebesar Java Jazz bisa jadi pengalaman yang langka bagi mahasiswa maupun siswa SMA. Nah, setiap tahun, Kompas Muda memberikan kesempatan kepada mereka untuk merasakan langsung bagaimana asyiknya menjadi wartawan, fotografer dan event organizer. Tahun ini, ada 12 volunter dari berbagai kampus dan sekolah yang membantu kami di event Java Jazz 2019, yang berlangsung di JIEXPO, 1-3 Maret 2019. Mereka terpilih dari ratusan pelamar volunter.
Bagi sebagian volunter, meliput festival musik besar di Indonesia, merupakan pengalaman pertama. Salah satunya Fathiya Salsabila, mahasiswa jurusan Teknik Sipil di salah satu universitas negeri di Jakarta.
Fathiya Salsabila, merupakan satu dari beberapa yang beruntung menjadi volunter di acara ini. Baginya ini adalah pengalaman pertama menjadi volunter di acara musik. “Jujur, untuk menjadi volunter di acara musik adalah pengalaman pertama aku. Sebelumnya sih udah pernah ikut cuma lebih ke acara pada bidang akademis,” ujar mahasiswa Universitas Indonesia ini.
Fathiya menceritakan, dirinya sudah pernah menonton Java Jazz tahun lalu, sehingga sedikit banyak mengetahui bagaimana suasana di festival tersebut. Untuk tahun ini, dia semakin senang karena bisa menikmati sebagai penonton sekaligus bekerja sebagai event organizer.
“Seneng banget bisa bergabung jadi volunter apalagi ditambah dapat kenalan teman baru yang asyik. Jadi jadi bikin tambah semangat,” ujarnya dengan antusias.
Sementara itu, Andre Yosua, mahasiswa Universitas Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat yang sudah menjadi volunter di beberapa event, tetap saja mendapat banyak pengalaman baru saat membantu di acara workshop Komersialisasi Fotografi yang diselenggarakan Kompas Institute. “Aku biasanya kalau jadi volunter itu di bagian event di bagian acara tapi sekarang aku di bagian registrasi,” ucapnya.
Pengalaman Andre sangat banyak tidak hanya volunteer di bidang musik namun di berbagai bidang seperti festival beasiswa. “ "Di sini, aku banyak banget dapat pelajaran baru kayak bisa mengontrol diri sendiri, terus juga dapat temen baru yang anaknya asyik,” ujarnya.
Fathiya dan Andre menjadi volunter pada Sabtu (2/3/2019). Mereka mulai bertugas pada siang sampai sore hari. Selepas itu, mereka pun bisa menikmati berbagai pertunjukan musik. Seru banget kan, bisa bekerja sambil mendapat hiburan.
Tenggat waktu
Seperti layaknya wartawan sungguhan, para volunter juga bekerja untuk mencari berita dan foto terkait dengan segala sesuatu yang menarik di Java Jazz. Monika Febriana, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, memilih untuk meliput Yura Yunita. Meski sering menulis, Monika tetap saja merasa kesulitan saat harus mencari ide dan menuangkannya dalam tulisan.
Monika bercerita, dalam waktu tiga jam, harus mendapatkan dua berita untuk diunggah ke muda.kompas.id. Saat dia ingin mengunggah berita ke laman tersebut lalu kesulitan pun muncul. “Aku sebenernya udah selesai untuk liputan Yura cuma abis itu mau mengunggah beritanya, susah sinyal. Akhirnya, baru bisa diunggah sekitar pukul 20.00, padahal deadline pukul 18.00, jadi telat deh,” ujarnya.
Dari pengalaman itulah, Monika bisa merasakan bagaimana pekerjaan wartawan yang selalu dikejar tenggat waktu. “Ternyata, kerja jadi wartawan itu tekanannya sangat besar karena harus dikejar dengan deadline. Tapi setelah itu ternyata sadar bahwa banyak pelajarannya di balik itu semua,” ujarnya.
Volunter lainnya yaitu Yordan Hutabarat yang merupakan mahasiswa IKJ semester 4 yang bertugas sebagai fotografer mengaku kalau sudah pernah datang ke acara Java Jazz ini. Namun, kali ini dia mengaku sangat senang karena bisa ke Java Jazz menjadi volunteer yang mana sebelumnya dia menjadi penonton biasa.
“Seneng banget bisa gabung menjadi volunteer untuk java jazz tahun ini. tantangannya sih paling agak susah mencari angel foto yang pas karena jarak yang jauh dari panggung,” ujar mahasiswa yang sudah belajar fotografi sejak duduk di bangku SMP ini.
Nah, bener kan, jadi volunter sangat menyenangkan. Lumayan loh, bisa menikmati festival musik gratis.
(Donny Erlambang Ressu, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang Program Magang di Kompas Muda.)