Peduli Lingkungan, Italia Pacu Penggunaan Energi Terbarukan
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Italia merupakan salah satu negara terdepan dalam mengembangkan energi terbarukan. Di negara yang terkenal dengan makanan, fashion, dan klub sepak bolanya itu, penggunaan energi terbarukan telah mencapai hampir 20 persen dari total konsumsi energi pada 2017.
Uni Eropa menargetkan penggunaan energi terbarukan di wilayahnya secara keseluruhan minimal mencapai 20 persen pada 2020 dan 27 persen pada 2030. Italia merupakan salah satu dari 11 negara UE berhasil meraih target penggunaan energi terbarukan sebelum tenggat waktu yang diputuskan.
Sementara itu, Indonesia menargetkan, penggunaan energi terbarukan mencapai 23 persen pada 2025. Adapun China menargetkan penggunaan energi terbarukan mencapai 35 persen dari total konsumsi listrik pada 2030.
Nicola Bianchi, Scientific Attache dari Kedutaan Besar Italia di Singapura, menjelaskan strategi Italia dalam mencapai target itu.
"Instalasi panel surya atap yang didukung dengan insentif pajak memungkinkan masyarakat untuk memiliki panel surya atap di rumahnya," katanya saat acara diskusi dengan media di sela-sela pameran "Italy: The Beauty of Knowledge" di Museum Nasional di Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Berdasarkan data GlobalData pada 2018 pembangkit listrik non hidrologi meningkat dari 1,7 gigawatt pada 2000 menjadi 34,5 gigawatt pada 2017. Hasil dari instalasi tenaga surya turut meningkat dari 19 megawatt pada 2000 menjadi 19,7 gigawatt pada 2017. Energi dari pembangkit listrik tenaga angin juga meningkat pesat, dari 364 megawatt pada 2000 menjadi 9,8 gigawatt pada 2017.
Di Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Ignasius Jonan pernah menyatakan, penggunaan energi terbarukan di Indonesia terkendala salah satunya karena harga energi terbarukan yang belum terjangkau. Hingga 2016, penggunaan energi terbarukan di Indonesia baru mencapai 6,51 persen.
Ramah lingkungan
Selain mengembangkan teknologi energi terbarukan, Italia juga cukup aktif dalam mengembangkan produk yang ramah lingkungan serta bebas plastik. Beberapa di antaranya dipamerkan di Museum Nasional, Jakarta, pada 6-31 Maret 2019.
Beberapa contoh yang menarik adalah bahan tekstil dan baju yang terbuat dari bahan-bahan organik. Ada pula material yang terbuat dari sisa makanan, serta peralatan makanan berupa sendok dan garpu yang terbuat dari bahan biodegradable atau yang dapat terurai secara alami.