AMBON, KOMPAS - Stabilitas keamanan menjadi kunci utama dalam mempercepat pembangunan di Maluku yang sempat terpuruk akibat konflik sosial bernuansa agama sekitar 20 tahun lalu. Oleh karena itu, pemerintah daerah, aparat keamanan, para tokoh, dan masyarakat umum diharapkan terus menjaga kedamaian dan mempererat tali persaudaraan.
Pesan itu disampaikan Said Assagaff di Ambon, Selasa (5/3/2019). Said akan mengakhiri masa jabatan sebagai gubernur Maluku pada 11 Maret 2019. Said mulai bekerja sebagai pegawai honorer di Pemprov Maluku sejak 1 September 1980. Karirnya terus meningkat sampai menjadi sekretaris daerah, wakil gubernur dan saat ini sebagai gubernur Maluku.
Keamanan Maluku kita bangun dengan susah payah
"Keamanan Maluku kita bangun dengan susah payah. Waktu konflik dulu, saya kadang di kantor sampai jam 12 malam. Telepon bunyi hampir setiap saat, kacau di sana sini. Banyak dari kita sudah mengalami masa suram itu. Maka, mari kita jaga kondisi yang ada sekarang demi Maluku ke depan yang lebih baik," kata Said yang ditemui di kantornya.
Toleransi tinggi
Menurut Said, kerukunan di Maluku semakin baik. Dalam beberapa tahun terakhir, indeks kerukunan Maluku masuk tiga besar indeks kerukunan di Indonesia menurut survei Kementerian Agama. Dua kota di Maluku, Ambon dan Tual, masuk daftar 10 besar kota dengan indeks toleransi tertinggi tahun 2018 menurut Setara Institute.
Banyak orang dari daerah lain datang untuk belajar penyelesaian konflik di Maluku. Utusan dari Myanmar misalnya, melakukan studi banding tentang penyelesaian konflik pada Januari 2017. "Maluku dulu dijadikan laboratorium konflik. Kini, orang Maluku menjadikan wilayahnya sebagai laboratorium kerukunan terbaik," katanya.
Seiring membaiknya keamanan, geliat ekonomi di Maluku menunjukkan tren positif. Ekspor perikanan dari Maluku misalnya, tumbuh signifikan dalam dua tahun terakhir. Pengiriman ikan sepanjang tahun 2016-2018 meningkat lebih dari 600 persen. Pertumbuhan ekonomi di Maluku saat ini 6,4 persen, di atas rata-rata nasional yang 5,17 persen.
Said mengajak semua pihak untuk mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Gubernur Murad Ismail dan Wakil Gubernur Barnabas Orno. Ia berharap, akselerasi pembangunan bisa berjalan lebih cepat termasuk program penuntasan kemiskinan sebagaimana janji Murad dan Barnabas pada saat kampanye.
Uskup Diosis Amboina Mgr PC Mandagi MSC, yang dihubungi secara terpisah, menyampaikan terima kasih kepada Said atas dedikasinya untuk Maluku. "Hubungan beliau dengan kelompok-kelompok agama di Provinsi Maluku sangat baik. Beliau bekerja sama dengan baik dan selalu membantu kegiatan keagamaan," kata pemimpin umat Katolik di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara itu.
Uskup Diosis Amboina Mgr PC Mandagi MSCTerlepas dari kekurangan sebagai manusia biasa, kata Mandagi, banyak kelebihan yang dimiliki Said seperti ramah, rendah hati, tidak dendam, dan pekerja keras. Pencapaian Said bersama Pemprov Maluku perlu dilanjutkan oleh pemimpin yang baru.
Sejumlah aparatur sipil negara memberikan kesan positif terkait kepemimpinan Said. "Beliau orang yang sangat disiplin. Kalau kegiatan jam 8 pagi, 30 menit sebelumnya beliau sudah siap. Beliau akan marah kalau orang kerja tidak disiplin," tutur Kepala Bidang Humas Pemprov Maluku Bobby Palapia seusai mengikuti acara perpisahan dengan Said pada Selasa pagi.