Gianuluigi Buffon marah besar. Dia mengejar dan menunjuk wajah wasit Michael Oliver saat laga perempat final Liga Champions musim lalu. Kiper berusia 41 tahun itu, melakukan tindakan di luar sifat aslinya yang dikenal sabar dan dewasa.
Peristiwa itu tepatnya terjadi pada laga kedua perempat final Liga Champions, 12 April 2018, saat Juventus bertemu Real Madrid, di Stadion Santiago Bernabeu. Buffon, masih sebagai kiper Juventus, kecewa karena Oliver memberikan penalti kepada Real Madrid di pengujung laga.
Setelah insiden dengan Oliver, Buffon mendapatkan kartu merah akibat aksi tidak terpujinya. Penalti pada menit ke-90 itu membuat “Si Nyonya Besar”, julukan Juventus, tersingkir karena kalah agregat gol 3-4.
Reaksi Buffon memang terlihat berlebihan. Namun, tidak halnya jika dilihat dari psikologis. Musim lalu adalah kesempatan terakhirnya meraih trofi Liga Champions sejak tampil di liga profesional, bersama AC Parma, pada 1996.
Kiper yang membela Juventus selama 17 tahun itu, telah memiliki segalanya. Dia telah meraih juara dunia bersama Italia dan sembilan kali juara Serie A serta capaian individu sebagai pemain terbaik Serie A.
Namun, dia tidak pernah memenangi satu pun trofi Liga Champions. Rasa penasaran itu begitu besar, karena Buffon tiga kali kalah di final bersama Juventus. Masing-masing pada 2002/2003, 2014/2015, dan terakhir 2016/2017.
“Bagi saya, Liga Champions selamanya adalah pencapaian tertinggi. Turnamen terbaik yang pernah saya mainkan. Saya berterima kasih kepada semua emosi saat bermain di sana. Tetapi, saya berharap memiliki kesempatan menjuarainya. Hal itu akan menyempurnakan karier saya,” kata pemain dengan 176 penampilan di tim nasional Italia kepada The Telegraph.
Alasan itu pula yang membuat Buffon menolak pensiun saat sudah memasuki usia kepala empat, saat pemain lain seusianya mulai menikmati hidup atau menjadi pelatih. Buffon memilih bergabung dengan Paris Saint-Germain pada awal musim 2018/2019.
Pemain berambut klimis itu menolak tua. Di bawah asuhan pelatih asal Jerman Thomas Tuchel, dia menjadi pemain inti menyingkirkan kiper utama musim lalu Alphone Areola. Adapun Areola yang berusia 26 tahun sedang dalam masa emasnya pada musim lalu.
Kini, bersama PSG, Buffon memiliki kesempatan mengejar trofi “Si Kuping Besar”. Dia akan menjalani laga kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Manchester United, pada Kamis (7/3/2019) dini hari WIB, di Stadion Parc Des Princes, Paris.
Tanggung jawab besar ada di pundaknya. Dalam laga itu, Buffon menjadi tumpuan untuk menahan gempuran skuad "Setan Merah". PSG hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke perempat final.
Adapun pada laga pertama, PSG mencuri kemenangan 2-0 di Stadion Old Trafford. Saat itu, Buffon menjadi aktor penting kemenangan dengan menjaga gawang timnya tetap bersih.
Pada laga Kamis nanti, Buffon akan menjadi pemain tertua yang bermain di Liga Champions musim ini dengan usia 41 tahun 15 hari. Dia juga akan menempati peringkat keempat sebagai pemain tertua sepanjang masa.
Kisah Buffon mengejar setitik lubang dalam kesempurnaan kariernya akan berlanjut musim ini. Kisah itu bisa saja berujung manis ataupun berakhir pahit seperti mantan rekan setimnya, Pavel Nedved dan Fabio Cannavaro, pemain terbaik pada masanya yang tidak pernah menggenggam “Si Kuping Besar”.