Operasi pencarian dan evakuasi korban tertimbun lubang galian tambang di Desa Bakan, Lolayan, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, ditutup, Kamis (7/3/2019) pagi. Tim SAR gabungan dan perusahaan tambang emas JRBM menilai, aktivitas pencarian tak ideal diteruskan akibat kondisinya membahayakan.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
BOLAANG MONGONDOW, KOMPAS — Operasi pencarian dan evakuasi korban tertimbun lubang galian tambang di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, ditutup, Kamis (7/3/2019) pagi. Tim SAR gabungan dan perusahaan tambang emas JRBM menilai aktivitas pencarian tak ideal diteruskan akibat kondisinya membahayakan.
”Sejak Rabu sore, reruntuhan terus berjatuhan. Pada Kamis dini hari, longsoran menutup hampir seluruh lubang yang sudah digali. Terjadi beberapa retakan yang cukup besar. Dengan pertimbangan ini, kami memutuskan menghentikan pencarian. Operasi ditutup secara resmi hari ini,” kata Direktur Operasional Badan SAR Nasional Budi Purnama.
Ferry Siahaan, Manajer Eksternal Relations and Security JRBM, mengakui, aktivitas pencarian tidak mungkin dilakukan lagi. ”Tim kami sudah melihat kondisi lubang galian. Kondisinya membahayakan tim evakuasi. Ketinggian timbunan yang digali sudah lebih tinggi dari kendaraan alat berat,” katanya.
Hingga Kamis, 46 korban dievakuasi dari lokasi. Sebanyak 18 orang selamat. Adapun 22 orang lainnya meninggal dan sudah teridentifikasi. Lima orang lainnya tak teridentifikasi dan sudah dimakamkan di pemakaman massal. Tersisa satu jenazah di Posko Disaster Victim Identification Polda Sulut di RSUD Kotamobagu yang menunggu proses identifikasi selesai.
Walau pencarian ditutup, hingga Kamis siang, sejumlah keluarga masih menunggu di rumah sakit. Mereka masih berharap mendapatkan kabar soal keluarga yang hilang.
”Saya belum dapat kabar sampai sekarang. Saya juga tidak tahu mau bilang apa. Pencarian kabarnya sudah ditutup,” kata Armin Simbala yang mencari anaknya, Kadri Simbala.
Nurpina Mokodompit juga masih menunggu kabar anaknya, M Reza Sipasi. Dia terpukul mengetahui operasi pencarian telah dihentikan. Padahal, ia belum mendapat kabar tentang anaknya.