Sebelum Diresmikan, Menteri PUPR Jajal Tol Bakauheni-Terbanggi Besar
Oleh
Vina Oktavia
·2 menit baca
KALIANDA, KOMPAS - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, Kamis (7/3/2019). Hal itu untuk memastikan kesiapan tol yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (8/3) besok.
Basuki tiba di Gerbang Tol Natar sekitar pukul 15.30 WIB. Dia pun langsung meninjau kesiapan di lokasi peresmian tol. Setelah meninjau kesiapan di Gerbang Tol Natar, Basuki melanjutkan peninjauan hingga Gerbang Tol Terbanggi Besar di Kabupaten Lampung Tengah.
Dari peninjauan itu, dia ingin mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan untuk berkendara dari Gerbang Tol Natar hingga Terbanggi Besar yang jaraknya sekitar 45 kilometer. Waktu tempuh tersebut hanya sekitar 30 menit.
Basuki kemudian melanjutkan peninjauan ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang yang saat ini masih dikerjakan. Basuki bersama rombongan menghentikan peninjauan di Kilometer 175, Kabupaten Tulang Bawang.
Dia optimistis, beroperasinya tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,9 km akan berdampak positif pada perekonomian Sumatera. Dengan adanya jalur tol ini, akses logistik akan lebih baik.
Tol Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan bagian dari Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.704 km. Tol Bakauheni-Terbanggi Besar menghubungkan dua kota, yakni Bandar Lampung dan Metro, serta tiga kabupaten, yakni Lampung Selatan, Pesawaran, dan Lampung Tengah.
Saat ini, kata dia, pemerintah tengah mengkaji penetapan tarif tol. Setelah diresmikan, tol akan digratiskan untuk sementara waktu. Selanjutnya, pemerintah merencanakan menetapkan tarif tol Rp 1.000 per kilometer.
Namun, untuk menarik peminat, pengelola jalan tol diminta membuat strategi pemasaran. "Itu tergantung strategi pemasarannya. (Tarifnya) Bisa didiskon," ujarnya.
Dia mengatakan, tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang ditargetkan dapat beroperasi pada Juni 2019. Pemerintah berharap tol Trans-Sumatera bisa mulai digunakan untuk mudik Lebaran tahun ini.
Direktur Utama PT Hutama Karya Bintang Perbowo mengatakan, jika sudah beroperasi seluruhnya, waktu tempuh Lampung-Sumatera Selatan bisa lebih cepat. "Waktu tempuh Lampung ke Palembang (Sumsel) tidak sampai lima jam menggunakan tol," kata Bintang.
Masyarakat diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah membangun infrastruktur jalan tol. Meskipun secara finansial belum menguntungkan, adanya jalan tol diyakini dapat mempercepat akses logistik.
"Butuh waktu 12 tahun untuk BEP (break-even point, balik modal). Lima tahun pertama biaya operasional masih tinggi. Setelah itu, baru mulai naik," kata Bintang.