JAKARTA, KOMPAS — Hujan lebat melanda wilayah Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua dan memicu banjir di sejumlah daerah Indonesia. Kondisi ini masih berpotensi terjadi hingga tanggal 16 Maret 2019, terutama untuk wilayah Jawa bagian tengah hingga Nusa Tenggara Timur, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.
Meluasnya sebaran hujan ini bisa dilihat dengan intensitas hujan ekstrem dalam beberapa hari terakhir. Data Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, intensitas hujan tertinggi pada 4 Maret terjadi di Tanjung Priok, Jakarta dengan intensitas 130 milimeter (mm) per hari disusul Bandara Internasional Lombok dengan intensitas 89 mm. Pada tanggal 5 Maret, intensitas hujan tertinggi terekam di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta sebesar 125 mm per hari disusul Kemayoran 92 mm per hari.
Pada tanggal 6 Maret, curah hujan tertinggi tercatat di Tegal dengan intensitas 112 mm per hari, disusul Naha, Sulawesi Utara 104 mm per hari, dan Pacitan 87 mm per hari. Sedangkan pada 7 Maret, curah hujan tertinggi terekam di Tanah Merah, Boven Digul dengan intensitas 128 mm per hari disusul Mali, Pulau Alor 114 mm per hari.
"Hujan di Indonesia pada periode Januari - Februari - Maret umumnya dipengaruhi oleh monsun Asia. Penguatan monsun Asia ini telah terdeteksi sejak 4-5 Maret terjadi dorongan seruakan dingin (cold surge) yang terukur dari perbedaan tekanan udara antara Gushi di China dengan Hongkong," kata Kepala Subbidang Prediksi Cuaca BMKG Agie Wandala Putra, di Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Aliran angin dingin dari Asia ini kemudian bertemu dengan madden julian oscillation (MJO) atau aliran gelombang udara di sepanjang Katulistiwa yang tengah memasuki fase basah. "MJO penjalarannya tepat memasuki wilayah Indonesai seminggu terakhir dan mengakibatkan interaksi berupa daerah pertemuan angin diiringi energi yang cukup besar. Akibatnya, curah hujan dari pesisisr barat Sumatera hingga Jawa umumnya tinggi," kata dia.
Peluang terjadinya hujan lebat ini, menurut Kepala Subbidang Produksi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto, masih akan berlangsung hingga tanggal 16 Maret. Daerah yang paling rentang terutama Jawa bagian tengah hingga NTT, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua.
Data dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hujan deras telah memicu banjir dan longsor di Manggarai Barat, NTT pada Kamis (7/3). Sebanyak 2 orang meninggal dunia, 6 orang belum ditemukan, dan 3 orang luka-luka. Sedangkan kerugian material meliputi 3 rumah rusak berat, 1 jembatan rusak, 2 sepeda motor tertimbun longsor, 1 kios rusak berat tertimpa longsor, dan jalan tertutup longsor. Ruas Jalan Ruteng – Labuan Bajo lumpuh total akibat longsor.