Sandiaga Andalkan Unsur Koalisi dalam Kampanye Rapat Umum
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, akan mengeluarkan tenaga maksimal menghadapi kampanye rapat umum mulai akhir Maret mendatang. Mobilisasi dukungan partai koalisi beserta ketua umumnya diharapkan mampu meningkatkan elektabilitas.
Guna mencegah potensi bentrok, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membagi kampanye terbuka atau rapat umum pilpres menjadi dua zona. Adapun, kampanye yang akan berlangsung pada 24 Maret-13 April 2019 tersebut terdiri atas 17 provinsi pada setiap zonanya.
Sandiaga mengatakan, dalam 21 hari masa kampanye pamungkas, timnya akan bekerja secara maksimal untuk memikat hati dan pikiran masyarakat. Salah satunya dengan menggerakkan semua ketua umum (ketum) partai Koalisi Indonesia Adil Makmur. Menurut rencana, para ketum tersebut akan terjun bersamaan dalam satu lokasi.
”Ya, nanti akan disusun sangat strategis karena ketum-ketum partai akan turun di tempat-tempat yang sama dan ini kita harapkan bisa memobilisasi dukungan, baik dari koalisi partai maupun sukarelawan,” kata Sandiaga saat ditemui di area Gedung Olahraga (GOR) Bulungan Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Dalam kampanye rapat umum tersebut, kedua pasangan calon akan berkampanye secara bergantian setiap dua hari sekali. Hal itu dinilai Sandiaga cukup ideal untuk melakukan sprint terakhir menuju hari pencoblosan pada 17 April 2019.
Selain menyampaikan program kerja dalam masa kampanye rapat umum, Sandiaga juga ingin memastikan agar tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu bisa terjaga. Terkait program, Sandiaga konsisten untuk mengedepankan perbaikan ekonomi dan stabilitas bahan pokok.
”Jadi kita harus pastikan pesan kita bisa sampai kepada masyarakat dan kita juga mengajak mereka untuk aktif menggunakan hak pilih,” katanya.
Menurut Sandiaga, saat ini timnya masih harus bekerja keras guna mengejar selisih elektabilitas dari pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Hal itu merujuk pada hasil survei internal sementara dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
”Kita tidak pernah percaya dengan survei selain survei internal kami. Di survei terakhir, kita sudah melewati 40 persen, tetapi kita masih tertinggal. Kita harus bekerja keras di 40 hari terakhir,” ungkapnya.
Menurut Sandiaga, hasil survei lain di luar survei internal hanya akan melengkapi analisis yang akan dilakukan oleh timnya untuk menyusun strategi kampanye. Adapun survei internal BPN Prabowo-Sandi akan selesai sebelum debat calon wakil presiden pada 17 Maret.
”Survei internal kami baru keluar minggu depan sebelum debat. Kami ucapkan terima kasih pada survei-survei lain, tetapi hanya menjadi pelengkap analisis dari data kami,” ujar Sandiaga.
Gerakkan caleg
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo berpendapat, selain ketum partai koalisi, peran para caleg di daerah idealnya juga harus digerakkan untuk pemenangan Prabowo-Sandi. Dari situ akan ada sebuah sinergi antara Pileg dan Pilpres 2019 secara saling menguntungkan.
”Caleg-calegnya juga harus bisa digerakkan untuk mengampanyekan Pilpres dan Pileg 2019 dari pintu ke pintu dalam kampanye rapat umum,” kata Ari saat dihubungi.
Selain itu, kampanye para ketum partai juga akan lebih efektif jika dibagi dalam subzona berdasarkan peta elektoral. Basis konstituen setiap partai harus bisa menjadi bekal untuk memaksimalkan hal tersebut.
”Harus dilihat mana daerah yang sesuai dengan basis partai tertentu. Jika di situ ada basis Partai Keadilan Sejahtera, ketumnya bisa digerakkan,” kata Ari. (FAJAR RAMADHAN)