Ma\'ruf Amin Akui Sulit Jajaki Basis Prabowo di Sumut
Oleh
Agnes Theodora, Nikson Sinaga
·4 menit baca
PADANG LAWAS UTARA, KOMPAS - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma\'ruf Amin menjajaki sejumlah wilayah basis suara Calon Presiden Prabowo Subianto di Sumatera Utara. Ia mengakui dukungan dari sejumlah wilayah kandang lawan di Sumatera Utara itu berat untuk direbut Joko Widodo-Ma\'ruf Amin.
Itu karena sebagian wilayah di Sumatera Utara tersebut pada Pemilihan Umum 2014 menjadi wilayah kemenangan Prabowo Subianto. Beberapa di antaranya yang didatangi Ma\'ruf sejak Sabtu (9/3/2019) sampai Minggu (10/3/2019) ini adalah Medan, Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, dan Gunung Tua, Padang Lawas Utara.
"Sumut ini agak berat terutama di beberapa daerah seperti di Medan, Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara. Memang daerah ini tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin," katanya di sela-sela kunjungan, Minggu (10/3/2019).
Seperti diketahui, saat Pemilihan Presiden 2014, Jokowi-Jusuf Kalla menang tipis melawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Jokowi-Kalla mendapat suara 53,15 persen sementara Prabowo-Hatta 46,85 persen. Kini, Jokowi-Ma\'ruf menargetkan perolehan suara 60 persen di Sumut.
Adapun daerah yang dikunjungi Ma\'ruf selama tiga hari di Sumut adalah basis wilayah Prabowo. Saat 2014, Prabowo unggul di Medan dengan 530.243 suara, sementara Jokowi 486.395 suara. Di Padang Sidempuan, Prabowo unggul 71.847 suara dibanding Jokowi dengan 23.423 suara. Sementara, di Padang Lawas Utara, Prabowo meraih 82.604 suara dan Jokowi 35.786 suara.
Ma\'ruf mengatakan, Sumatera Utara menjadi salah satu wilayah prioritas pemenangan Jokowi-Maruf. Ia sendiri sudah dua kali berkampanye ke Sumut. Kesempatan pertama yaitu pada Oktober 2018 lalu. Meski sulit, Ma\'ruf optimistis beberapa wilayah yang menjadi basis suara Prabowo itu bisa direbut, salah satu strateginya dengan dibantu oleh menantu Jokowi yang berasal dari Tapanuli Selatan, Muhammad Bobby Nasution.
"Meski ini daerah sulit tapi tanda menangnya sudah ada. Desember masih 20 persen, sekarang sudah 40 persen. Kami akan coba menjajaki seberapa jauh beratnya," katanya.
Senin (11/3/2019) besok, Ma\'ruf akan melanjutkan menjajaki wilayah Sumut lainnya yaitu Mandailing Natal. Daerah itu dulu merupakan basis suara utama Prabowo. Di 2014, Prabowo mendapat 150.048 suara, sementara Jokowi hanya 47.046 suara.
Ma\'ruf mengatakan, salah satu cara untuk meningkatkan elektabilitas di wilayah-wilayah itu adalah lewat menangkal hoaks dan membangun pemahaman teologi Islam kerukunan.
"Kalau tidak, akan menimbulkan situasi yang tidak kondusif. Di beberapa daerah, paham ini masih belum cair. Perlu ada pencerahan dan sosialisasi lagi," katanya
Bobby Nasution mengatakan, meski sulit karena merupakan wilayah basis suara Prabowo, ia yakin situasi akan berbalik menjelang akhir masa kampanye.
"Ini kebetulan kampung ibu saya, di sini keluarga. Jangan sampai karena pilpres keluarga saya di sini terpecah, kalau bisa semua satu mendukung Jokowi-Ma\'ruf," kata Bobby.
Agenda batal
Sementara itu, sejumlah agenda kampanye Ma\'ruf selama di Sumut sempat dibatalkan. Pada Sabtu, hari pertama kampanye, Ma\'ruf seharusnya diagendakan menghadiri acara tabligh akbar atau pengajian massal di Lapangan Berdikari, Tanjung Morawa, Deli Serdang.
Namun, Ma\'ruf yang baru saja tiba dari Jakarta memutuskan untuk membatalkan acara itu dengan alasan suasananya tidak kondusif.
Tidak jauh dari hotel tempat Ma\'ruf beristirahat, sejumlah relawan menunggu kehadiran Ma\'ruf di Lapangan Berdikari, lengkap dengan panggung, perangkat sistem pengeras suara, dan makanan ringan.
Sumarni (45), warga Kecamatan Pagar Merbau, mengatakan, ia diajak panitia untuk datang ke acara Tabligh Akbar itu. Panitia menyewa angkot dari Pagar Merbau untuk membawa warga ke lokasi acara.
“Saya ikut agar bisa melihat langsung Bapak Ma’ruf, rupanya ia tidak bisa datang,” katanya.
Acara yang digelar oleh pendukung dari Gerakan Nasionalis Religius itu seharusnya dijadwalkan pada Sabtu pukul 09.30. Para panitia dan peserta dari beberapa tempat di Deli Serdang pun sudah berdatangan sejak pukul 07.00 ke lapangan seluas lebih kurang 100 x 100 meter itu.
Petugas keamanan dari kepolisian pun sudah ditempatkan di sekitar lokasi acara dan beberapa tempat di jalan masuk menuju Lapangan Berdikari. Namun, peserta yang terkumpul hanya berjumlah sekitar 50 orang dan cuma menempati sebagian kecil tempat di tengah lapangan.
Ketua Umum Gerakan Nasionalis Religius Bobby S Hendrawan mengatakan, sampai Sabtu pagi, tim Ma’ruf sebenarnya masih memastikan akan hadir ke lokasi tersebut. “Acara ini seharusnya menjadi agenda pertama Ma’ruf di Sumut, tetapi karena suatu hal tidak bisa hadir,” katanya.
Bobby enggan menjelaskan alasan Ma’ruf tidak hadir ke lokasi acara. Ia membantah kalau acara Tabligh Akbar itu dibatalkan karena minimnya peserta yang hadir. “Karena beberapa kali Pak Ma’ruf tetap menghadiri acara meskipun pesertanya tidak banyak,” katanya.
Ma\'ruf mengatakan, acara pokok dia ke Medan adalah deklarasi dukungan dari relawan JOKMA dan kunjungan silaturahim ke Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar di Medan, Sumut.
Acara Tabligh Akbar di Medan itu, ujarnya, adalah agenda mendadak yang diselipkan di jadwal pada detik-detik terakhir. "Memang ada inisiatif masyarakat yang ingin menyelenggarakan, tetapi ternyata koordinasinya kurang bagus. Jadi, itu tidak penting. Tidak kondusif untuk saya hadir," kata Ma\'ruf.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.