INDIAN WELLS, JUMAT — Persaingan tunggal putri turnamen tenis di Indian Wells, California, Amerika Serikat, diwarnai pertemuan mantan petenis nomor satu dunia pada babak-babak awal. Hal itu dialami Serena Williams yang bertemu Victoria Azarenka dan Garbine Muguruza dalam dua laga beruntun.
Serena, yang delapan kali menempati puncak peringkat dunia pada 2002-2017, akan bertemu Muguruza pada babak ketiga. Ini akan menjadi pertemuan pertama kedua petenis setelah terakhir kali bersaing dalam final Perancis Terbuka 2016.
Kemenangan saat itu sangat bersejarah bagi Muguruza. Untuk pertama kalinya petenis Spanyol tersebut meraih gelar pertama dari arena Grand Slam.
Mengikuti gelar Wimbledon pada tahun berikutnya, Muguruza pun menempati puncak peringkat dunia pada 11 September-8 Oktober 2017. Petenis berusia 25 tahun tersebut saat ini berada pada peringkat ke-20.
Muguruza, yang menang atas Lauren Davis, 6-1, 6-3, pada babak kedua Indian Wells, Jumat (8/3/2019, menjadi mantan petenis nomor satu dunia kedua yang menjadi lawan Serena dalam turnamen berkategori WTA Premier Mandatory itu. Pada hari yang sama dengan kemenangan Muguruza, Serena mengalahkan Victoria Azarenka (Belarus), 7-5, 6-3.
Azarenka, petenis nomor satu dunia pada 2012-2013, menjadi rival Serena pada masa itu. Dari 22 pertemuan yang terjadi sejak 2008, sepuluh di antaranya berlangsung pada 2012 dan 2013. Serena menang 18 kali, termasuk dalam perjumpaan di Indian Wells, Jumat.
Hasil tersebut berkebalikan dengan pertemuan terakhir mereka pada final Indian Wells 2016 yang dimenangi Azarenka.
”Saya menikmati pertandingan itu. Terkadang ada momen saat saya berpikir, wow, ini pertandingan klasik. Namun, saya harus menghilangkan pikiran itu dan tetap fokus pada pertandingan,” kata Serena dalam laman resmi Asosiasi Tenis Putri (WTA).
Dalam pertandingan sesi malam waktu setempat atau Sabtu siang waktu Indonesia, Serena membuat 39 winner, lebih banyak dari Azarenka dengan 25 winner. Namun, Azarenka membuat kesalahan lebih sedikit, yaitu 24 kesalahan, dibandingkan 45 kesalahan yang dibuat Serena.
Persaingan akhirnya ditentukan oleh kemampuan mereka bertahan dalam kondisi kritis, seperti saat berulang kali terjadi deuce atau break point. Dari 12 kesempatan mematahkan servis lawan (break point), Serena mengonversinya menjadi poin sebanyak enam kali (50 persen). Adapun Azarenka hanya memiliki persentase keberhasilan 26 persen (4 dari 15) dalam indikator statistik yang sama.
”Serena mendorong saya untuk bermain pada level terbaik. Pada akhirnya, dia pantas untuk menang. Dia tampil lebih baik pada momen penting,” ujar Azarenka, juara Australia Terbuka 2012 dan 2013.
Pertandingan itu bermakna spesial bagi mereka karena menjadi pertemuan pertama setelah keduanya menjadi ibu. Azarenka memiliki putra pertama, Leo, yang berusia 2 tahun 3 bulan, sementara Serena adalah ibu dari Olympia (1 tahun 6 bulan).
”Saya menyayangi Vika, dia adalah teman yang baik. Dia juga seorang ibu. Sangat sulit bertanding melawan teman baik,” kata Serena yang berpelukan erat serta berbincang sambil tertawa bersama Azarenka seusai pertandingan.
Kemenangan pada babak kedua juga didapat unggulan kedua, Simona Halep, Elina Svitolina (6), Kiki Bertens (7), dan Ashley Barty (12). Adapun unggulan keempat, Sloane Stephens, ditaklukkan Stefanie Vogele, 3-6, 0-6. Ini menjadi kekalahan kelima Stephens dari enam pertemuan dengan petenis Swiss peringkat ke-109 dunia tersebut.
”Melawan petenis yang selalu sulit saya kalahkan pada pertandingan-pertandingan sebelumnya selalu menjadi tantangan besar,” kata Stephens.
Sementara petenis nomor satu dunia putra-putri, Novak Djokovic dan Naomi Osaka, memulai penampilan mereka pada babak kedua, Sabtu malam waktu setempat. Djokovic melawan petenis kualifikasi, Bjorn Fratangelo, sedangkan Osaka berhadapan dengan Kristina Mladenovic. (REUTERS)