Sebanyak 600 personel TNI asal Sulawesi Selatan telah tiba di Papua. Para anggota TNI itu dihadirkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur Trans-Papua.
JAYAPURA, KOMPAS —Satuan Tugas Penegakan Hukum TNI Angkatan Darat berhasil menguasai Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (9/3/2019). Sebelumnya, Distrik Mugi menjadi salah satu lokasi persembunyian anggota kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Egianus Kogoya.
”Selain di Mugi, kelompok Egianus bersembunyi di beberapa distrik, seperti Mapenduma dan Yigi,” kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi, dihubungi dari Jayapura, Sabtu sore.
Pada Kamis (7/3), kelompok Egianus yang berjumlah antara 50 orang dan 70 orang menyerang Satuan Tugas Penegakan Hukum TNI yang hendak memasuki wilayah Mugi.
Tiga anggota satgas gugur, yakni Sersan Satu Anumerta Mirwariyadin, Sersan Satu Anumerta Yusdin, dan Sersan Satu Anumerta Siswanto Bayu Aji, karena tertembak pada perut dan punggung.
”Sekarang, dua kompi pasukan sudah disebar di lokasi yang tadinya diduduki kelompok Egianus. Gerak kelompok itu telah kami persempit sehingga makin terbatas walau masih tersisa tiga lokasi yang belum diduduki tim satgas, yakni Paro Atas, Paro Bawah, dan Yuguru,” kata Aidi.
Pembangunan jalan
Sabtu pagi kemarin, 600 personel TNI dari Batalyon Zeni Tempur 8/Sakti Mandra Guna dan Batalyon Infanteri Para Raider 431 Kostrad asal Sulawesi Selatan juga telah tiba di Kabupaten Mimika.
”Mereka segera bekerja karena masyarakat sangat membutuhkan jalan Trans-Papua,” ujar Aidi.
Para anggota TNI itu akan menuntaskan pembangunan 30 jembatan yang menghubungkan jalan Trans-Papua dari Wamena ke Mamugu sepanjang 284,30 kilometer.
Sejak 2017, dua BUMN, yakni PT Istaka Karya dan PT Brantas Abipraya, telah ditugaskan untuk membangun 35 jembatan penghubung Wamena ke Mumugu. Namun, hanya lima jembatan yang mampu diselesaikan karena terkendala teror kelompok Egianus.
Serangan di Distrik Yigi bahkan telah menewaskan 17 pekerja Istaka Karya, sedangkan 4 pekerja belum juga ditemukan.
Sosialisasi
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Bidang Infrastruktur, Thomas Sondegau, mengapresiasi upaya TNI yang langsung membangun 30 jembatan seusai insiden gugurnya tiga prajuritnya.
”Akan tetapi, kami berharap ada sosialisasi kepada masyarakat sebelum TNI mulai bekerja. Tujuannya agar masyarakat setempat tidak salah paham dan mengira kedatangan ratusan pasukan hanya untuk operasi militer,” kata Thomas.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menginformasikan, kepolisian akan bersinergi dengan TNI untuk mengamankan lokasi pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan Wamena dan Mamugu. (FLO)