JAKARTA, KOMPAS - Perusahaan multinasional PT Astra International Tbk memberdayakan anak muda yang dinilai menginspirasi. Anak muda diharapkan membawa perubahan positif bagi Indonesia.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk atau Astra, Prijono Sugiarto di Jakarta, Senin (11/3/2019), mengatakan, anak muda berprestasi banyak tersebar di seluruh Indonesia. Namun, mereka membutuhkan dorongan agar pengaruh positif yang dimiliki dapat menginspirasi masyarakat.
“Anak muda adalah penggerak Indonesia untuk maju ke depan. Kami membuat program agar upaya anak muda yang menginspirasi dapat memengaruhi anak muda lainnya berbuat hal yang sama,” tutur Prijono.
Selama 10 tahun, Astra mengadakan program Semangat Astra Terpadu Untuk (Satu) Indonesia Awards. Program ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan memberdayakan anak muda yang berkontribusi kepada masyarakat.
Semangat Astra Terpadu Untuk (Satu) Indonesia Awards bertujuan untuk memberikan apresiasi dan memberdayakan anak muda yang berkontribusi kepada masyarakat.
Sejak 2009-2018, Satu Indonesia Awards telah diberikan kepada 245 anak muda. Jumlah itu terdiri dari 53 penerima tingkat nasional dan 192 penerima tingkat provinsi. Kontribusi para penerima bergerak di berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.
Pada tahun ini, Astra kembali mengadakan Satu Indonesia Awards 2019. Saat ini, jumlah pendaftar telah mencapai 5.961 orang.
Salah satu juri Satu Indonesia Awards 2019 dan Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia Emil Salim mengatakan, berbagai kisah inspiratif anak muda yang menginspirasi banyak ditemukan di berbagai pelosok Tanah Air.
...ada seorang ibu yang ingin mengajar perempuan-perempuan di sana. Namun, ia ditolak, dipukul, dan dilempari batu. Setelah sembuh, ia tetap kembali untuk mengajar.
“Di sebuah daerah di Maluku, ada seorang ibu yang ingin mengajar perempuan-perempuan di sana. Namun, ia ditolak, dipukul, dan dilempari batu. Setelah sembuh, ia tetap kembali untuk mengajar,” kata Emil.
Salah satu penerima Satu Indonesia Awards 2018, Narman, menyampaikan, upaya untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat tidak mudah. Kegigihan dan komunikasi yang baik diperlukan agar tujuan untuk membantu dapat diterima masyarakat.
Kegigihan dan komunikasi yang baik diperlukan agar tujuan untuk membantu dapat diterima masyarakat.
Narman adalah anggota dari suku Baduy, Banten, yang tertutup dengan dunia luar. Ia memutuskan untuk menjual kerajinan tangan suku Baduy ke pembeli luar suku untuk membantu perekonomian masyarakat Baduy. Akan tetapi, upayanya pernah ditentang oleh kepala suku.
“Kalau masyarakat setempat tidak apa-apa untuk menjual hasil kerajinan keluar. Sekarang, saya berjualan produk masyarakat Baduy melalui platform e-dagang, media sosial, dan pameran,” kata Narman.