”The Reds” Belum Menyerah
Roberto Firmino dan Sadio Mane kembali menghidupkan persaingan Liverpool dan Manchester City dalam persaingan trofi Liga Inggris musim ini. Persaingan ketat ini menuntut kedua tim untuk menghindari kesalahan sekecil apa pun.
LIVERPOOL, MINGGU — Liverpool masih bertahan dalam perburuan gelar juara Liga Inggris setelah mengalahkan Burnley, 4-2, di Stadion Anfield, Minggu (10/3/2019). Melalui kemenangan ini, ”The Reds” menegaskan bahwa mereka belum menyerah dan masih bisa melukai lawan-lawannya.
Liverpool mengumpulkan 73 poin dan menempel ketat Manchester City yang berada di puncak klasemen Liga Inggris dengan 74 poin. City mempersulit langkah Liverpool setelah mengalahkan Watford, 3-1, Minggu dini hari WIB di Stadion Etihad.
Burnley ternyata ikut mempersulit Liverpool dalam mencari tiga poin pada laga yang berlangsung di tengah hujan dan angin yang cukup kencang, Minggu kemarin. Tim yang sedang berjuang untuk menghindari zona degradasi itu justru mengejutkan publik Anfield pada menit keenam. Gelandang Burnley, Ashley Westwood, mencetak gol langsung dari titik tendangan pojok.
Namun, Roberto Firmino yang telah pulih dari cedera kembali tampil sebagai pemain inti bersama Sadio Mane dan Mohamed Salah, trio penyerang The Reds sudah komplet. Ketiganya selalu punya cara untuk mengancam gawang Burnley. Firmino memulainya pada menit ke-19 dari umpan silang Salah. Mane kemudian mencetak gol kedua pada menit ke-29.
Firmino kembali bernasib baik ketika mendapat bola muntah untuk mencetak gol ketiga pada menit ke-67. Burnley sempat membangkitkan harapan untuk menyamakan kedudukan melalui Johann Berg Gudmundsson pada menit ke-90+1. Namun, dua menit kemudian, Mane mengunci kemenangan The Reds dan Burnley belum berhasil menang di Anfield lagi sejak September 1974.
Pelatih Liverpool Juergen Klopp bersyukur Burnley mencetak gol terlalu cepat sehingga mereka punya banyak waktu untuk membalas. ”Kami berusaha tetap tenang, kami berusaha mencetak gol, dan bertahan sebaik mungkin,” katanya, seperti dikutip laman The Guardian.
Klopp kemudian menyebut pemain terbaik pada laga itu adalah Adam Lallana. Penampilan gelandang berusia 30 tahun itu menjadi kejutan karena baru tampil dalam 12 laga Liga Inggris musim ini. Di luar dugaan, Lallana justru menjadi inspirator serangan The Reds. Ketika ia ditarik keluar lapangan, para fans Liverpool bertepuk tangan sambil berdiri.
”Saya telah melalui masa-masa sulit selama 18 bulan terakhir karena cedera. Namun, itu sudah masa lalu dan saya ingin berkontribusi mewujudkan akhir musim yang indah,” kata Lallana. Setidaknya, ia senang turut berkontribusi memberikan tiga poin penting demi menjaga harapan untuk mengakhiri penantian panjang Liverpool selama 29 tahun untuk menjuarai Liga Inggris.
Jaga kesempurnaan
Meski sudah unggul satu poin dalam perburuan gelar juara liga musim ini, bukan berarti City tidak lagi punya beban. Justru sebaliknya, mereka tidak lagi menoleransi kesalahan sekecil apa pun dalam laga-laga berikutnya. Sikap perfeksionis Pelatih Manchester City Pep Guardiola mulai menjadi-jadi.
Raheem Sterling adalah korbannya. Meski mampu mencetak tiga gol dalam waktu 13 menit, Guardiola justru lebih banyak mengungkap kelemahan pemain yang musim ini sudah mengoleksi 15 gol di Liga Inggris itu. ”Bisa mencetak tiga gol itu fantastis. Namun, dia (Sterling) sebetulnya masih bisa lebih baik lagi. Dia tidak banyak membantu pertahanan pada babak pertama dan sering kehilangan bola,” ujarnya.
City memang butuh waktu 46 menit sebelum Sterling mencetak gol pertama yang kontroversial. Sterling dalam posisi off-side ketika mendapat bola dari Sergio Aguero. Namun, bola sempat mengenai kaki bek Watford, Daryl Janmaat, sehingga wasit mengesahkan gol tersebut. Sterling lalu mencetak gol kedua pada menit ke-50 dan gol ketiga pada menit ke-59.
Masalah yang muncul pada babak pertama itulah yang menjadikan kesempurnaan sebagai harga mati bagi Guardiola. Kesalahan sedikit saja akan membuat City bakal kehilangan poin. ”Hampir mustahil jika kami tidak kehilangan poin ketika tampil di semua kompetisi. Oleh karena itu, kami harus tetap tenang dan bersiap melawan Schalke,” ujar Guardiola, seperti dikutip laman BBC.
Pada Rabu (13/3/2019) dini hari WIB, City bakal menjamu Schalke dalam laga kedua babak 16 besar Liga Champions. Laga ini tidak kalah penting bagi ”The Citizen” untuk mewujudkan ambisi meraih status quadruple atau empat gelar juara dalam semusim. Mereka sudah merebut Piala Liga Inggris. Selain masih mengejar trofi Liga Inggris dan Liga Champions, mereka sudah ditunggu Swansea City pada laga perempat final Piala FA, Minggu depan.
”Semoga kami bisa menjaga mentalitas tim yang luar biasa ini dan kita lihat seberapa jauh kami bisa melaju,” kata Sterling. Untuk itu, ia berprinsip untuk tetap rendah hati dan fokus menghadapi laga demi laga. (AP/AFP/REUTERS)