Kedua penumpang pesawat selamat. Begitu pula muatan logistik bahan makanan dan uang tunai Bank Papua. Kepastian penyebab kecelakaan pesawat masih diselidiki.
JAYAPURA, KOMPAS— Pesawat Dabi Air PK-DPT jenis caravan berpenumpang dua orang melaju keluar landasan saat mendarat di Lapangan Terbang Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (11/3/2019). Diduga, pesawat tersebut mengalami masalah pada sistem rem.
Pesawat itu keluar landasan dan menabrak tumpukan batu di dekat ujung landas pacu Lapangan Terbang (Lapter) Aminggaru pukul 07.51 WIT.
”Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, Senin, di Jayapura.
Pesawat yang dipiloti Kapten Yuda dan kopilot Dendy Nugraha itu berangkat dari Bandar Udara Mozes Kilangin, Kabupaten Mimika, pukul 07.21 WIT. Pesawat membawa logistik bahan makanan 1,7 ton dan uang tunai milik Bank Papua Rp 4 miliar.
”Pesawat mengalami masalah pada rem saat mendarat di atas landasan yang basah dan licin,” kata Ahmad. Beberapa bagian pesawat rusak, yakni baling-baling dan ban. Aparat Polsek Ilaga telah mengamankan semua muatan pesawat setelah menerima perintah dari Kepala Polres Puncak Jaya. Aktivitas penerbangan kembali normal pada pukul 09.00 WIT.
Anggota staf Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Perwakilan Papua, Norbert Tunyanan, mengatakan, pesawat keluar dari landasan pacu hingga sekitar 200 meter.
”Tak ada gangguan cuaca saat insiden. Tim KNKT akan tiba di Ilaga pada Selasa ini,” kata Norbert. Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, diperlukan pilot berkemampuan khusus untuk mendarat di lapangan terbang dengan kondisi wilayah pegunungan seperti Kabupaten Puncak.
Panjang landasan
Sejak tahun lalu, Kementerian Perhubungan telah melaksanakan proyek penambahan panjang landasan pacu Lapter Aminggaru menjadi 1.600 meter. Panjang landasan pacu saat ini masih sekitar 700 meter.
”Dengan panjang landasan pacu memadai, pesawat jenis ATR dengan daya angkut yang lebih besar bisa memasuki Lapter Aminggaru,” kata Willem.
Berdasarkan data Kompas, setidaknya terjadi tiga kecelakaan pesawat di Kabupaten Puncak dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, pesawat tipe Cessna C208 Caravan milik maskapai penerbangan Mission Aviation Fellowship (MAF) tergelincir saat mendarat di Lapter Aminggaru pada 30 Mei 2017.
Pesawat itu mengangkut empat penumpang yang terdiri dari tiga dewasa dan satu anak. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kecelakaan lain adalah pesawat bernomor penerbangan PK-JBC dari maskapai penerbangan Jhonlin Air yang mengangkut bahan kebutuhan pokok tergelincir saat mendarat di Lapangan Terbang Beoga, Kabupaten Puncak, 10 Oktober 2018. Dua penumpang di dalam pesawat jenis caravan tersebut selamat. (FLO)