Lakukan Transformasi, Lippo Karawaci Dapatkan Pendanaan 1,01 Miliar Dollar AS

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Maket proyek pembangunan kota global pintar Millennium Village yang diluncurkan pengembang Lippo Karawaci di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten, Kamis (22/5/2014).

JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan properti PT Lippo Karawaci Tbk melakukan transformasi strategis untuk merekapitalisasi perseroan dengan memperoleh pendanaan sebesar 1,01 miliar dollar AS atau setara Rp 14,39 triliun. Dana sebesar itu diperoleh dari penerbitan rights issue dan rencana divestasi aset. Selain itu, perusahaan juga merombak jajaran direksi dan komisaris secara total.

Dana sebesar 1,01 miliar dollar AS itu berasal dari right issues keluarga Riady yang merupakan pendiri Lippo Group sebesar 730 juta dollar AS. Sementara sisa dana sebesar 280 juta dollar AS berasal dari penyelesaian rencana divestasi aset.

Sebagai bukti kepercayaan terhadap strategi dan prospek Lippo Karawaci (LPKR), pendiri dan CEO Tiga Investments, George Raymond Zage III, dan Chow Tai Fook Nominee Limited masing-masing telah menandatangani perjanjian untuk membeli rights serta setuju untuk membeli saham melalui rights issue dengan komitmen total senilai 70 juta dollar AS.

Perombakan jajaran komisaris antara lain dengan mengganti komisaris lama, seperti mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Permukiman Indonesia Theo L Sambuaga, Agum Gumelar, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Presiden komisaris independen terpilih adalah John Prasetio dan chief executive officer (CEO) adalah John Riady, cucu pendiri Lippo Group, Mochtar Riady.

”Saya harap kerja sama dewan komisaris dan tim manajemen Lippo yang baru memberikan nilai lebih besar kepada para pemegang saham. Saya melihat peluang besar untuk membangun pengembang real estat terintegrasi di Indonesia,” kata John melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (12/3/2019).

Selain menunjuk John Riady sebagai CEO, perseroan juga menunjuk Surya Tatang sebagai chief financial officer, Peter Yu sebagai director of projects, dan

Bret Matthew Ginesky sebagai head of investor relations. Sementara Marshall Martinus akan melanjutkan tugasnya sebagai chief operating officer.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Mochtar Riady

Lippo Karawaci akan menggunakan dana 1,01 miliar dollar AS itu untuk membayar sebagian kewajiban utang guna memperbaiki profil jatuh tempo utang sebesar 275 juta dollar AS. Dana juga akan digunakan untuk menyangga likuiditas dari kewajiban bunga dan sewa dana investasi lahan yasan (real estate investment trust/REIT) hingga 2020 serta melanjutkan investasi dalam proyek-proyek utama yang sedang berjalan.

Dalam aspek pengembangan investasi bisnis, alokasi modal akan difokuskan pada tiga kompetensi inti, yakni segmen perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls, dan layanan kesehatan.

John melanjutkan, pada segmen perumahan di daerah perkotaan, Lippo Karawaci akan fokus memperluas produk perumahan perkotaan dan proyek-proyek superblok (mixed-use) dengan nilai tambah guna menangkap peluang populasi masyarakat segmen menengah atas.

Dalam tiga tahun ke depan, Lippo Karawaci akan menginvestasikan 100 juta miliar dollar AS untuk mengembangkan delapan proyek utama yang saat ini sedang dibangun, yaitu Holland Village, Millennium Village, Monaco Bay Residences, St Moritz Makassar, Perkantoran Kemang, Embarcadero, Perkantoran Lippo Thamrin, dan Holland Village Manado.

KOMPAS/KELVIN HIANUSA

Pembangunan Apartemen Meikarta di Cikarang.

Selain itu, Lippo Karawaci akan menginvestasikan 200 juta dollar AS untuk mengembangkan Meikarta dengan persetujuan membeli berdasarkan hak yang dimiliki pro-rata 54,4 persen. Lippo Karawaci akan bertindak sebagai pembeli siaga untuk setiap hak tersisa yang tidak digunakan oleh pemegang saham lain dari PT Lippo Cikarang Tbk senilai 200 juta dollar AS.

Adapun untuk segmen lifestyle malls, perusahaan akan meningkatkan hasil aset melalui penyewaan secara proaktif dan strategi daur ulang aset yang efisien. Untuk segmen layanan kesehatan, Lippo Karawaci akan meningkat kualitas pelayanan klinis dan perawatan pasien.

Presiden Komisaris Independen Lippo Karawaci John Prasetio mengatakan, dewan komisaris yang baru akan mengawasi visi, tata kelola, dan transparansi perseroan. ”Kami akan bekerja sama dengan direksi untuk mewujudkan kinerja perusahaan dan menciptakan nilai jangka panjang yang baik,” katanya.