Pemerintah Menegaskan Dukungan Infrastruktur Mandalika
Oleh
Nina Susilo
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah Indonesia akan mendukung persiapan infrastruktur penyelenggaraan MotoGP pada 2021 di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pembangunan sirkuit jalanan dimulai September tahun ini, demikian pula penentuan jadwal pertandingan di Indonesia.
Komitmen Pemerintah Indonesia mendukung penuh persiapan penyelenggaraan MotoGP pada 2021 ditegaskan Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan CEO Dorna Sports SL Carmelo Ezpeleta dan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (11/3/2019). Hadir mendampingi Presiden, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi serta beberapa pembalap muda seperti Dimas Ekky dan Mario Suryo Aji.
“Mister Carmelo hanya ingin mendapatkan keyakinan bahwa kita siap baik dalam menyiapkan infrastruktur menuju ke sana (penyelenggaraan MotoGP 2021). Dan saya sampaikan kita siap,” tutur Presiden Joko Widodo kepada wartawan seusai mengamati sepeda-sepeda motor yang digunakan para pembalap Indonesia.
Presiden juga menanyakan infrastruktur apa saja yang diperlukan untuk persiapan MotoGP. Abdulbar pun menyebutkan beberapa kebutuhan infrastruktur seperti jalan akses dari Bandara Internasional Lombok sepanjang 17 km, kemudahan alur keluar-masuk barang-barang MotoGP, akses jalan untuk truk pengangkut properti MotoGP, dan ketersediaan daya listrik untuk kawasan Mandalika.
“Pak Jokowi sudah menjanjikan bahwa jalan akses akan dibangun, karena beliau bilang dulu waktu bikin Asian Games, dua tahun bisa menyelesaikan,” tambah Abdulbar seusai pertemuan.
Menurut Abdulbar, perpanjangan landas pacu Bandara Internasional Lombok juga diperlukan supaya pesawat-pesawat berbadan besar bisa mendarat di sana. Dengan demikian, para penonton yang diperkirakan mencapai 75.000 orang perhari atau 220.000 orang selama tiga hari penyelenggaraan MotoGP bisa tinggal di Bali maupun di Mandalika.
Di Nusa Dua Bali saja, tersedia 5.400 kamar. Kendati menginap di Bali, penonton bisa mencapai Mandalika menggunakan pesawat dengan penerbangan 30 menit atau kapal ferry untuk perjalanan selama dua jam.
Abdulbar mencontohkan, Thailand pun sukses menyelenggarakan MotoGP di Sirkuit Internasional Buriram atau Sirkuit Chang yang relatif kosong. Sebab, para penonton bisa menggunakan pesawat untuk mencapai Buriram dari Bangkok. “Jadi sebenarnya kita lebih siap dari Thailand,” ujar Abdulbar.
Untuk membahas pembangunan infrastruktur ini, Presiden akan segera membahasnya dalam rapat. Pembangunan infrastruktur ini dirasa tidak terlalu sulit dilakukan karena Mandalika sesungguhnya sudah disiapkan untuk menjadi salah satu dari sepuluh destinasi wisata selain Bali. Oleh karenanya, infrastruktur penunjang tetap diperlukan Mandalika sebagai kawasan wisata.
Penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, menurut Carmelo Ezpeleta, seperti mimpi untuk keluarga MotoGP. Lokasinya sangat indah, di pinggir pantai. ITDC juga mengajukan proyek sirkuit dan segala fasilitas keamanan yang memenuhi kebutuhan.
"Sejak bertahun-tahun lalu kami sudah berusaha untuk kembali ke Indonesia, ke Sentul, seperti 1996-1997. Apalagi, sepeda motor sangat populer di Indonesia dan ini industri penting bagi Dorna," ujar Ezpeleta.
Lokasi ini pun mendapat tanggapan positif dari para pembalap MotoGP saat dipresentasikan. Karenanya, lanjut Carmelo dalam bahasa Inggris, kini diperlukan kerja keras untuk mempersiapkan segalanya.
Kontrak penyelenggaraan MotoGP di Mandalika ditandatangani Carmelo Ezpeleta dan Abdulbar di Madrid, Spanyol, 28 Januari 2019. Penyelenggaraan balap motor bergengsi ini disiapkan untuk lima kali dalam lima tahun dengan kemungkinan perpanjangan kontrak.
Jadwal penyelenggaraan MotoGP di Mandalika pada 2021 akan ditentukan pada September 2019 ini. Bulan September ini, tambah Abdulbar, CEO Dorna akan kembali mengunjungi Indonesia serta menentukan tanggal penyelenggaraan MotoGP pada 2021.
Persiapan paralel
Dorna dan FIM (Federasi Motorsport Internasional) akan menyiapkan penyelenggaraan MotoGP. ITDC sebagai pemilik lahan akan membangun jalan dan mempersiapkan segala infrastruktur penunjang seperti pengolahan air, pengolahan limbah, dan lanskap.
Adapun Vinci Construction Grands Projects akan membangun sirkuit dan fasilitas lainnya seperti hotel, MotoGP area, convention center, rumah sakit dan fasilitas pendukung lainnya. Untuk ini, Vinci komit untuk menginvestasikan 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14 triliun selama 15 tahun.
Trek yang akan dibangun mulai September 2019 ini di Mandalika adalah trek jalan raya (street circuit) dengan areal pengaman di kiri kanannya. Trek ini sepanjang 4,3 km dengan 18 tikungan. Pembangunan akan rampung pada akhir 2020.
“Kita nggak bikin stadion seperti Sepang, tetapi bikin jalan, street circuit yang hanya digunakan saat ada race. Kalau tidak ada race, akan jadi seperti Nusa Dua, jalan kawasan. Ini yang pertama di dunia,” tutur Abdulbar.