Juventus dalam posisi yang sulit jelang laga kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Atletico Madrid. Cristiano Ronaldo pun turun tangan di dalam dan di luar lapangan.
TURIN, SENIN — Suatu malam pada 2007, seorang reporter acara televisi Soccer AM menanyai Cristiano Ronaldo mengenai siapa pemain sepak bola terhebat sepanjang masa. Ronaldo yang kariernya saat itu mulai matang bersama Manchester United pun memasang tampang serius. ”Saya,” jawabnya dan orang-orang di sekitarnya kemudian tertawa.
Tahun 2007 itu merupakan titik awal kejayaan Ronaldo sejak bergabung dengan tim ”Setan Merah” sejak 2003. Bakatnya semakin terasah di tangan Pelatih MU Alex Ferguson. Setelah empat tahun, ia bisa merasakan gelar juara Liga Inggris pertamanya.
Pada 2008, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia untuk pertama kali. Gelar yang sama ia peroleh lagi pada 2013, 2014, 2016, dan 2017. Total, ia meraih lima penghargaan pemain terbaik dunia, sejajar dengan Lionel Messi (Barcelona).
Sampai di sini perdebatan mengenai siapakah yang terbaik di antara Ronaldo atau Messi terus menjadi perdebatan tanpa akhir. Namun, lima penghargaan sebagai pemain terbaik dunia cukup untuk membuat orang-orang yang menertawakan Ronaldo pada 2007 itu merasa menyesal. Ternyata, Ronaldo termasuk orang yang bisa dipegang kata-katanya.
Kini, 12 tahun setelah wawancara itu, Ronaldo sudah berseragam Juventus dan kembali menantang logika publik bola. Dalam wawancara dengan Juventus TV, Ronaldo mengatakan, tim ”Si Nyonya Besar” akan bisa mengalahkan Atletico Madrid pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Allianz Turin, Rabu (13/3/2019) pukul 03.00 WIB.
Kami tidak menyangka bisa kalah pada laga pertama dan kami ingin membalasnya.
Bersamaan dengan itu, Juventus juga mengunggah video singkat di akun-akun media sosial mereka mengenai sikap pantang menyerah dan keyakinan untuk bisa bangkit setelah kalah 0-2 pada laga pertama di Stadion Wanda Metropolitano, tiga pekan lalu. Pilihan yang mereka miliki saat ini adalah mencetak tiga gol tanpa balas ke kandang Atletico atau tersingkir secara menyakitkan di kandang sendiri pada Rabu nanti.
”Kami tidak menyangka bisa kalah pada laga pertama dan kami ingin membalasnya di depan para pendukung. Untuk para pendukung: berpikirlah positif dan percayalah. Bersiaplah untuk bangkit,” kata Ronaldo. Bagi publik, pernyataan pemain berjuluk CR7 itu bisa dianggap sebagai perintah darurat dari seorang ”jenderal perang” di medan pertempuran, atau sekali lagi menjadi bahan tertawaan.
Kekuatan pikiran
Gerakan untuk membangkitkan rasa percaya diri dan optimisme yang terjadi di Turin ini merupakan modal utama yang dibutuhkan Juventus saat ini. Secara teknis, misi mereka tidak mudah karena Atletico punya pertahanan solid yang dimotori duo bek Uruguay, yaitu Diego Godin dan Jose Gimenez. Kedua bek ini pula yang membobol gawang Juventus pada laga pertama.
Oleh karena itu, Juventus perlu punya energi ekstra dalam pikiran mereka. Rasa percaya diri yang tinggi terbukti ampuh ketika digunakan Ajax untuk menyingkirkan Real Madrid dan juga MU saat mengalahkan Paris Saint-Germain. Istilah ”percaya” menjadi mantra bagi klub-klub Eropa untuk menciptakan keajaiban di Liga Champions.
Agar pengaruhnya lebih mengena, Ronaldo yang biasanya jarang berkomentar pun ”dipaksa” bersuara. Lagi pula, laga kontra Atletico ini merupakan pertaruhan Juventus dan Ronaldo. ”CR7 berada di sini untuk itu (memenangkan Liga Champions),” tulis surat kabar Italia, Corriere dello Sport.
Di kompetisi domestik, Juventus sudah tidak tersentuh. Musim ini mereka kembali berpeluang besar menjuarai Liga Italia untuk yang kedelapan secara beruntun. Namun, di level Eropa, kekuatan mereka langsung meredup. Sejak musim 1995-1996, mereka belum pernah mengangkat trofi Liga Champions. Tim asuhan pelatih Massimiliano Allegri ini hanya mentok di final pada 2015 dan 2017.
Untuk itulah Juventus kemudian membeli Ronaldo yang sudah lima kali merebut trofi Liga Champions (satu kali bersama MU dan empat kali bersama Real Madrid). Namun, Allegri buru-buru meredam ekspektasi tinggi dari para fans. ”Liga Champions selalu menjadi target utama. Namun, jika Juve tersingkir dan dinyatakan gagal, itu salah besar. Ini hanyalah sepak bola. Saya hanya akan tertawa,” kata Allegri.
Namun, Allegri sepertinya akan sulit tertawa untuk saat ini karena Sami Khedira, Andrea Barzagli, dan Mattia De Sciglio masih cedera. Sementara Alex Sandro terkena akumulasi kartu kuning.
Di kubu Atletico, Koke sudah pulih dari cedera. Diego Costa juga terkena akumulasi kartu kuning, tetapi Alvaro Morata sudah membaik penampilannya. ”Kami akan bermain dengan cara yang, menurut kami, tepat dan kami akan memenangi laga ini,” kata Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone. (AFP/REUTERS)