Tak Ada Laporan Kerusakan di Pantai Barat Sumatera
Gempa bumi tektonik yang berpusat di Samudra Hindia di sebelah barat Sumatera mengguncang wilayah Sumatera Utara dan Aceh sebanyak dua kali pada Senin (11/3/2019) malam. Gempa dirasakan warga, tetapi hingga Selasa tidak ada laporan kerusakan.
Oleh
Nikson Sinaga
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Gempa bumi tektonik yang berpusat di Samudra Hindia di sebelah barat Sumatera mengguncang wilayah Sumatera Utara dan Aceh sebanyak dua kali pada Senin (11/3/2019) malam. Gempa dirasakan warga, tetapi hingga Selasa tidak ada laporan kerusakan. Aktivitas warga pun berjalan seperti biasa.
Gempa pertama berkekuatan M 5,3 pada pukul 20.26 mengguncang Kabupaten Aceh Singkil di Aceh dan Kepulauan Nias di Sumatera Utara. Gempa kedua berkekuatan M 5,5 pada pukul 23.34 mengguncang Padang Lawas Utara, Kota Padang Sidimpuan, dan Kepulauan Nias. Kedua gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan Edison Kurniawan mengatakan, episenter (titik pusat) gempa pertama berlokasi di laut pada jarak 34 kilometer arah selatan kota Singkil. Gempa itu bersumber pada kedalaman 52 kilometer.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, ini termasuk gempa bumi dangkal yang terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia,” kata Edison.
Pergerakan konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi di Samudra Hindia di sebelah barat Sumatera yang menjadi kawasan sumber gempa bumi sangat aktif di wilayah Sumatera.
Hasil pantauan BMKG, kata Edison, guncangan gempa tersebut dirasakan di wilayah timur Kepulauan Nias, yakni Kota Gunungsitoli, Nias, Nias Selatan, dan Nias Utara. Gempa juga dirasakan di pantai barat Sumatera Utara dan Aceh, mulai dari Kabupaten Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Tapanuli Tengah, Sibolga, Humbang Hasundutan, dan Dairi.
Gempa bumi kedua berkekuatan M 5,5 pada pukul 23.34 juga berpusat di Samudra Hindia sekitar 60 kilometer arah barat daya kota Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara. Gempa terjadi di kedalaman 76 kilometer.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini termasuk menengah. Gempa ini juga terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Guncangan gempa terasa beberapa detik. Saya melihat perabotan seperti rak piring dan lemari berguncang, tetapi tidak sampai ada yang jatuh.
Guncangan gempa dirasakan di pantai barat Sumatera Utara meliputi Kota Padang Sidimpuan dan Padang Lawas Utara. Gempa juga dirasakan di Kepulauan Nias, yakni di Kota Gunungsitoli, Nias, Nias Utara, dan Nias Selatan.
Juli Zega, warga Kota Padang Sidimpuan, mengatakan, guncangan gempa terjadi saat warga hendak tidur pada Senin malam. ”Guncangan gempa terasa beberapa detik. Saya melihat perabotan seperti rak piring dan lemari berguncang, tetapi tidak sampai ada yang jatuh,” kata Juli.
Setelah gempa, warga pun kembali masuk ke rumah. Juli mengatakan, tidak tampak adanya kerusakan di sekitar Kota Padang Sidimpuan. Warga beraktivitas seperti biasa pada Selasa pagi.