Semarak ”10 Bali Baru” Meriahkan Festival di Melbourne
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
MELBOURNE, RABU — Enam puluh anggota masyarakat Indonesia kembali tampil dalam festival di Melbourne, Australia, dengan mengusung tema ”10 Bali Baru”, Senin (11/3/2019). Kehadiran kali ini untuk memeriahkan Moomba Parade 2019 di pusat kota Melbourne.
Dalam keterangan pers yang diterima Kompas, Rabu (13/3/2019), Konsulat Jenderal RI di Melbourne menyebutkan kontingen Indonesia berada di urutan ke-22, bagian dari 74 kelompok komunitas multikultur peserta parade.
Moomba Parade 2019 diikuti oleh lebih dari 2.000 orang peserta yang menempuh jarak hampir 1 kilometer. Sekitar 75.000 orang menyaksikan parade tahun ini.
Kontingen Indonesia mengenakan busana tradisional dari ”10 Bali Baru” sesuai dengan program pemerintah saat ini. Ke-10 pakaian tradisional tersebut berasal dari Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
”Pakaian yang digunakan oleh komunitas Indonesia pada Moomba Parade 2019 merupakan hasil pengembangan atau modifikasi busana yang dikenakan pada Australia Day Parade, Januari lalu,” kata Harryvan Marpaung, creative designer pakaian tradisional kontingen Indonesia.
”Modifikasi dilakukan agar busana yang dikenakan lebih semarak sesuai dengan suasana meriah Moomba Parade,” kata Harryvan Marpaung, yang akrab disapa Bang Ganda.
Moomba Parade 2019 diikuti oleh lebih dari 2.000 orang peserta yang menempuh jarak hampir 1 kilometer. Sekitar 75.000 orang menyaksikan parade tahun ini.
Menurut KJRI Melbourne, penampilan komunitas Indonesia mendapat respons sangat meriah dari segenap lapisan masyarakat Melbourne yang menyaksikan parade. Parade juga diikuti komunitas Jepang, Papua Niugini, Slowakia, Thailand, Somalia, Macedonia, dan Ukraina.
Partisipasi komunitas Indonesia pada Moomba Parade 2019 dikoordinasi oleh sanggar tari Saman Melbourne, yang diketuai Rossa Wintala Puspitasari.
”Komunitas Indonesia yang mengikuti Moomba Parade ini terdiri dari Sanggar Sang Penari Indonesia, Bonapasogit, Saman Melbourne, Minang Saiyo, Maluku Basudara, dan Sanggar Widya Luvtari,” kata Ocha, panggilan Rossa.
”Komunitas Indonesia akan terus mendukung dan berpartisipasi aktif pada pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang,” kata Ocha lagi.
Antusiasme komunitas Indonesia untuk berpartisipasi dalam Moomba Parade merupakan hal positif dan perlu diapresiasi. ”Partisipasi aktif masyarakat Indonesia perlu terus didukung karena ini juga bagian dari program Perwakilan RI untuk mempromosikan Indonesia,” kata Prima Januar Sastrawiria, Konsul Sosbud pada KJRI Melbourne.
Moomba Parade 2019 merupakan puncak perhelatan tahunan Festival Moomba yang berlangsung selama empat hari, 8-11 Maret 2019. Festival Moomba 2019 menampilkan berbagai pertunjukan kesenian dan atraksi dari seniman lokal Melbourne di sepanjang Sungai Yarra.
Selain itu, ditampilkan pula atraksi dan perlombaan olahraga air dan bola basket. Festival Moomba telah terselenggara 65 kali sejak tahun 1954 dan merupakan festival terbesar di Melbourne. Selama empat hari penyelenggaraan, festival ini menarik lebih dari satu juta pengunjung. Parade puncak disaksikan oleh lebih dari 75.000 penonton.
Kehadiran dan keterlibatan masyarakat Indonesia di Australia dalam kegiatan seperti ini merupakan bagian dari penguatan people to people relations dan sangat bermanfaat bagi hubungan bilateral antarnegara. KJRI Melbourne mengapresiasi kontribusi dan peran aktif masyarakat Indonesia serta akan terus membangun kemitraan dengan berbagai kelompok komunitas Indonesia.