LONDON, RABU — Pemerintah Iran memperingatkan Israel bahwa Teheran akan membalas dengan setimpal jika Israel melakukan agresi terhadap pengiriman bahan bakar minyak Iran di laut lepas.
Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami, seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA, menegaskan, Iran memiliki kemampuan militer untuk menghadapi intervensi apa pun oleh Israel. Konfrontasi yang mungkin dilakukan Israel, kata Hatami, tak ubahnya ”pembajakan”.
”Jika itu sampai terjadi, kami akan merespons dengan keras. Angkatan bersenjata Iran sangat mampu melindungi jalur pelayaran terhadap ancaman apa pun,” kata Hatami.
Tahun lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara unilateral menarik AS dari Kesepakatan Nuklir Iran 2015 yang ditandatangani lima anggota Dewan Keamanan PBB dan Jerman, yang berujung pada penerapan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran oleh Washington.
AS bertekad akan memutus ekspor minyak Iran sampai titik nol. Terkait dengan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pekan lalu mengatakan bahwa Iran diam-diam masih tetap menjual minyak melalui jalur pelayaran.
Menurut sejumlah ahli maritim, Iran telah menggunakan beragam langkah untuk menghindari sanksi, termasuk mengubah nama kapal ataupun benderanya dan mematikan transponder kapal untuk melakukan perdagangan minyak dari kapal ke kapal.
Garda Revolusioner Iran kemarin menyatakan, musuh mana pun akan menyesal jika harus sampai berkonfrontasi dengan Iran. ”Kami tidak menyukai perang, tetapi kami siap merespons invasi dalam bentuk apa pun. Kami harap para agresor tidak mencoba-coba dan kemudian harus membayar dengan mahal,” kata Mayjen Gholamali Rashid, seperti dikutip kantor berita Tasnim.
Angkatan laut Israel yang memiliki kapal-kapal perang yang dilengkapi dengan korvet rudal serta armada kapal selam selama ini aktif beroperasi di Laut Merah dan Mediterania. Adapun Iran memiliki armada tanker yang merupakan salah satu terbesar di dunia.
Pada November lalu, Perwakilan Khusus AS untuk Iran Brian Hook menyebutkan, sanksi AS akan melarang Iran dari pasar asuransi internasional sehingga pelabuhan ataupun kanal-kanal yang memberikan akses pada kapal-kapal Iran akan ikut terkena sanksi.
Sebaliknya, Iran mengancam akan memblokade Selat Hormuz, rute pengiriman bahan bakar minyak di Teluk, jika AS mencoba menghentikan ekspor minyak Iran. (REUTERS)