Pemda-Pengembang-Operator Wujudkan Pengumpan MRT
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Layanan moda raya terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, hingga Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, akan terkoneksi dengan jaringan Transjakarta dari Tangerang Selatan. PT Transjakarta, PT MRT, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, dan PT Jaya Real Property Tbk bekerja sama melakukan uji coba interaksi antara bus Royal Trans, Transjakarta, dan MRT Lebak Bulus, Rabu (13/3/2019).
”Dalam layanan MRT, tidak akan maksimal jika tidak ada (didukung) transportasi massal lain (seperti Transjakarta),” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar dalam konferensi pers di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Rabu (13/3/2019).
Jumpa pers terkait dengan uji coba pengoperasian bus Royal Trans, Transjakarta dari Tangerang Selatan ke Stasiun MRT di Lebak Bulus. Dalam uji coba itu hadir Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono, dan Direktur PT Jaya Real Property Tbk Gatot Setyo Waluyo.
Willian mengatakan, kehadiran layanan angkutan massal seperti bus Transjakarta akan memaksimalkan layanan MRT. Seperti rencana, akan ada Transjakarta yang menghubungkan Tangerang Selatan dengan stasiun MRT di Fatmawati dan Lebak Bulus hingga Jakarta Pusat.
”Jadi, kami dengan PT Transjakarta, Direktur Utama Pak Agung, membangun kerja sama. Dan menurut rencana, kerja sama itu dilakukan saat MRT akan beroperasi,” kata William.
Wali Kota Tangerang Airin Rachmi Diany berterima kasih kepada PT MRT dan Transjakarta yang menghadirkan layanan transportasi massal di Tangerang Selatan.
”Saya dan warga Tangerang Selatan senang dengan adanya MRT karena di atas 50 persen warga Tangsel bekerja di Jakarta. Mudah-mudahan ini menjadi salah satu alternatif moda transportasi umum yang digunakan dan dimanfaatkan,” kata Airin dalam jumpa pers di Stasiun Bundaran HI seusai menjajal Royal Trans dari Bintaro Trade Center, Bintaro Jaya Sektor 7, Pondok Jaya, Pondok Aren.
Sebagai bentuk dukungan atas kehadiran MRT dan Royal Trans, Airin mengajak ibu-ibu dan warganya menjajal MRT dari Lebak Bulus ke Bundaran HI. ”Sembari menunggu hadirnya MRT di Tangerang Selatan, kita menggunakan Royal Trans untuk masuk (MRT Lebak Bulus),” kata Airin.
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, pihaknya mempermudah akses bagi warga menggunakan angkutan massal yang aman, nyaman, dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung. Mereka menghadirkan bus pengumpan dari wilayah perbatasan ke DKI Jakarta.
Di Tangerang Selatan, misalnya, ada Royal Trans, Transjakarta rute Bumi Serpong Damai (BSD)-Bundaran Senayan dengan penurunan penumpang di Stasiun Fatmawati. Ada juga rute Bintaro-Blok M dengan penurunan penumpang di Stasiun Fatmawati dan Bintaro-Bundaran HI dengan penurunan penumpang di Stasiun Lebak Bulus.
Tarif untuk bus ini Rp 20.000 sekali perjalanan. ”Dengan uang Rp 20.000, penumpang bisa duduk enak, aman, nyaman. Ruangan ber-AC dan dilengkapi dengan Wi-Fi serta tempat charger telepon genggam. Dalam bus yang nyaman juga, warga atau penumpang bisa bekerja di dalam bus ini (Royal Trans). Hanya dalam waktu kurang dari 30 menit, kita sudah sampai di Lebak Bulus atau Bundaran HI,” kata Agung.
Ada juga Transjakarta rute Pondok Cabe-Tanah Abang. ”Khusus untuk Pondok Cabe-Tanah Abang, warga Tangerang Selatan bisa naik angkutan umum sampai ke Bundaran HI hanya dengan Rp 3.500 sekali jalan,” kata Agung.
Dalam pengoperasian Royal Trans, lanjutnya, pihaknya membutuhkan perizinan. Sejauh ini, perizinan masih dalam proses. Menurut dia, izin adalah sifat teknis di lapangan. Untuk Royal Trans ini, izin dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Mereka sudah menerbitkan surat rekomendasi pengoperasian Royal Trans tersebut.
”Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menerbitkan izin. Dengan rekomendasi tersebut, kami akan melakukan uji coba agar mendapatkan masukan dari berbagai pihak, termasuk titik-titik pemberhentian dan lainnya,” ujar Agung.
Salah satu masukan, kata Agung, berasal dari pengembang Bintaro Jaya, yakni PT Jaya Real Property Tbk. ”Kami meminta masukan dari pengembang, termasuk titik lokasi pemberhentian bus (tempat berhenti mengangkut dan menurunkan penumpang),” kata Agung.
Direktur PT Jaya Real Property Tbk Gatot Setyo Waluyo mengatakan, pihaknya mengusulkan titik pemberhentian bus di Bintaro Xchange, di titik pemberhentian bersama bus lain. Diusulkan pula titik pemberhentian di Bintaro Trade Center atau dikenal dengan Pasar Modern Bintaro.
”Untuk rute Royal Trans, sebaiknya ke Lebak Bulus, bukan di Fatmawati. Selain jaraknya lebih dekat, Stasiun Lebak Bulus lebih mempermudah masyarakat untuk mendapat kesempatan naik MRT ketimbang di Fatmawati karena merupakan titik awal pemberangkatan. Kalau Fatmawati, titik pemberangkatan selanjutnya, sehingga peluang untuk mendapatkan tempat duduk lebih sedikit,” kata Gatot di sela-sela perjalanan MRT dari Lebak Bulus ke Bundaran HI.
Terkait izin pengoperasian Royal Trans di Tangerang Selatan, Airin mengatakan, hal itu berada di dinas perhubungan. ”Kalau sudah memenuhi semua persyaratan, nanti saya akan keluarkan (izinnya),” ucapnya.
Masih menunggu studi kelayakan
PT MRT berencana memperpanjang rute dari Lebak Bulus ke Tangerang Selatan. Awalnya diusulkan sampai ke Pondok Cabe, tetapi Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengusulkan di daerah Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong.
”Sejauh ini, proses rencana perpanjangan MRT masih dalam FS (feasibility study/studi kelayakan). Sambil menunggu proses FS MRT, ada Royal Trans yang nantinya menghubungkan dengan Stasiun MRT Lebak Bulus. Jadi, masyarakat bisa memanfaatkan Royal Trans untuk naik ke MRT Lebak Bulus atau Fatmawati,” kata Airin.
Ia menjelaskan, progres lanjutan MRT masih dalam studi kelayakan. Dalam beberapa waktu ke depan, pihaknya akan mendapatkan pemaparan untuk melihat dan mendapatkan masukan saran dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Airin masih menunggu kajian seperti apa, trasenya ke arah mana. ”Yang pasti, bagi kami, MRT tidak hanya berhenti sampai di Lebak Bulus saja. Soalnya, jaraknya sangat dekat dan hanya dipisahkan Sungai Angke (yang memisahkan wilayah Tangerang Selatan dengan Lebak Bulus, Jakarta Selatan),” ujarnya.
Uji coba MRT dengan melibatkan publik sudah berlangsung sejak Selasa (12/3/2019). Uji coba akan berlangsung hingga Minggu (24/3/2019).
Rita (58), warga Jakarta Barat, mengajak anak dan cucunya menjajal MRT dari Bundaran HI menuju Lebak Bulus dan balik lagi menuju Bundaran HI. ”Enak dan cuma sebentar sudah di Lebak Bulus, sekitar 20 menit. Balik lagi 20 menit,” kata Rita.
Ia sengaja naik MRT karena penasaran dengan angkutan massal tersebut. ”Saya penasaran bagaimana rasanya naik MRT. Mumpung gratis. Besok-besok, enggak tahu bisa naik MRT atau tidak karena tarifnya tinggi. Saya juga tidak tahu berapa besar tarif MRT,” katanya.