Siti Aisyah yang dibebaskan setelah didakwa terlibat pembunuhan Kim Jong Nam, belum memiliki rencana untuk menjalani hidupnya ke depan. Warga Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten itu berharap, Doan Thi Huang juga dibebaskan.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS – Siti Aisyah yang dibebaskan setelah didakwa terlibat pembunuhan Kim Jong Nam, belum memiliki rencana untuk menjalani hidupnya ke depan. Warga Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten itu berharap, Doan Thi Huang juga dibebaskan.
“Belum ada rencana. Tapi, saya belum ingin ke Malaysia dulu dalam waktu dekat ini,” kata Siti di Serang, Rabu (13/3/2019). Perempuan itu sempat ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan saudara tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2017.
“Mudah-mudahan, Doan (warga Vietnam yang ikut ditangkap ditangkap karena kasus tersebut) juga seperti saya. Cepat dibebaskan,” katanya. Siti kembali ke Jakarta, Senin (11/3/2019) sore. Keesokan harinya, dia bertemu Presiden Joko Widodo di Jakarta.
Siti mengatakan, dia sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo sehingga bisa pulang ke Tanah Air. Siti yang mengenakan baju dengan motif garis vertikal berwarna putih dan abu-abu. itu hanya menyampaikan keterangan selama lebih kurang 5 menit.
Ibu Siti, Benah turut mendampingi anak bungsunya itu. Setelah mengucapkan terima kasih, Siti yang memakai jilbab berwarna ungu dan didampingi ibunya, Benah, itu lantas masuk ke dalam rumahnya dan menutup pintu. Di sekitar rumah tersebut, masyarakat beraktivitas seperti biasa.
Berdasarkan pengamatan, Siti tiba di Desa Sindangsari, Selasa (12/3/2019) sekitar pukul 22.30 tetapi tidak menuju rumahnya. Siti menumpang mobil minibus hitam dengan nomor polisi B 1279 PQQ. Mobil tersebut berhenti di rumah Indra Muta’i, kerabat Siti.
Beberapa polisi langsung mengawal Siti masuk ke dalam rumah itu. Hanya tampak sekelebat Siti mengenakan jilbab hitam yang berjalan tergesa-gesa. Namun, orangtua Siti tidak terlihat keluar dari mobil itu. Sementara, warga sekitar berkerumun di sekitar rumah Indra.
Menurut Indra yang bersaudara dengan ayah Siti, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, terutama Presiden. “Kalau dilihat, Siti sudah capek sejak di Jakarta. Siti tadi sempat pingsan. Hingga Siti tenang dan sehat, dia akan tinggal di rumah saya,” ujarnya.
Namun, Indra tidak menjelaskan, Siti pingsan di Jakarta atau setelah tiba di rumah itu. Mantan kepala Desa Sindangsari itu juga memohon maaf karena belum bisa menemui warga. Hanya keluarganya yang bisa menemui Siti, itu pun jumlahnya dibatasi.
“Mohon tunggu hingga Siti sudah tidak lelah. Kami berencana mengadakan syukuran sesuai tradisi tapi sangat sederhana. Sesuai kemampuan,” ujar Indra. Indra belum dapat memastikan lokasi syukuran itu diadakan di rumah Siti atau kediamannya.