Berkali-kali ingin mundur dan pensiun dari dunia seni peran, artis film Christine Hakim selalu membatalkan niat itu. Kini, Christine menyadari seni peran adalah dunia dan jalan hidupnya. Jalan yang membuatnya makin rendah hati, mengenal sejarah dan negeri yang makin dicintainya, Indonesia.
"Setelah film Cut Nyak Dien, saya ingin mundur. Namun, ada saja yang membatalkan. Keinginan mundur terus ada, tetapi entah mengapa selalu tak jadi. Sama seperti ketika diajak main film pertama kali, saya juga menolak. Usia saya saat itu masih 16 tahun dan masih SMA. Masih kurus, berat saya hanya 45 kilogram. Culun banget," kata Christine, di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Christine yang menyelesaikan shooting film Bumi Itu Bulat, penuh semangat bercerita akan kenangannya dari film ke film. Dia sangat bersyukur film adalah tempat menampung semua ilmu. Dari mulai ilmu komunikasi, sejarah, sampai ilmu sains dan teknologi.
"Dulu saya hanya mengerti ilmu pasti. Berpikir hanya dengan kepala tanpa mempertimbangkan dengan perasaan. Sekarang saya lebih banyak berpikir dengan perasaan baru kepala. Hasilnya ternyata jauh lebih luas," ujar peraih beberapa Piala Citra ini.
Dia pun bahagia, dunia seni peran membawanya menjelajah daerah-daerah terpencil di Indonesia serta mengajarkan betapa kaya dan penuh warna sejarah serta negeri ini.
"Saya beruntung membintangi lima film sejarah. Keberagaman dan kekayaan Indonesia membuat saya makin pandai menerima perbedaan dan bertoleransi. Jangan sampai di negeri ini hanya ada satu suku atau satu kepercayaan. Sama seperti ikan di laut ada banyak jenis. Tidak mungkin ada ada satu jenis ikan misalnya mujaer saja," ucapnya tegas. (*)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.