Memedi-memedi sawah yang ceria karya Perupa Hari Budiono dipamerkan di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko, Solo, Jawa Tengah, 15-20 Maret 2019. Sebelumnya, orang-orangan sawah ini sudah tampil menghibur masyarakat saat tampil di Bentara Budaya Jakarta dan Bentara Budaya Bali.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Memedi-memedi sawah yang ceria karya perupa Hari Budiono dipamerkan di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko, Solo, Jawa Tengah, 15-20 Maret 2019. Sebelumnya, orang-orangan sawah ini menghibur masyarakat saat ditampilkan di Bentara Budaya Jakarta dan Bentara Budaya Bali.
Sebanyak 115 memedi sawah ditampilkan dalam pameran ini. Apabila dalam kehidupan nyata memedi sawah ini dibuat untuk mengusir hama di sawah, Hari menggunakannya sebagai ajakan kepada semua pihak untuk melawan kabar bohong yang bertebaran belakangan ini.
Pameran ini dibuka oleh kolektor lukisan sekaligus pemilik Toko Roti Orion Solo Purwohadi Sanjoto, Kamis (14/3/2019) malam. Purwadi mengajak semua yang hadir melawan ketakutan dengan memedi tertawa karya Hari.
Menurut Hari, memedi sawah awalnya dibuat petani untuk menakut-nakuti burung yang datang hendak memakan padi. Namun, hama itu kini telah menjelma dalam kehidupan sehari-hari. Bentuknya beragam, mulai dari berita bohong, fitnah, saling hujat, kebencian, kekerasan, hingga tindakan intoleran.
”Memedi sawah masa kini membuat orang menjadi saling curiga, saling membenci, dan merasa benar sendiri,” katanya.
Melalui karyanya, Hari menunjukan bahwa memedi sawah itu tidak perlu ditakuti lagi. Di tubuh memedi, Hari menggambar wajah artis, seniman, politikus, rohaniwan, dan pengusaha yang tertawa lepas.
Kepala Dinas Pariwisata Solo Hasta Gunawan mengapresiasi karya-karya Hari. Pameran seni rupa ini diharapkan akan semakin menggairahkan kehidupan seni rupa di Solo. Selama ini, apresiasi masyarakat di Solo terhadap seni rupa masih kurang apabila dibandingkan dengan seni tari.
”Ruang-ruang pamer atau galeri perlu dibuka seluas-seluasnya agar karya seni rupa membuat Solo lebih dinamis,” katanya.