JAKARTA, KOMPAS — Umat Hindu di Jabodetabek menggelar doa bersama atau Santi Puja untuk kedamaian dan keutuhan bangsa. Mereka berharap, semangat persaudaraan akan menjaga persatuan masyarakat di tengah badai kampanye hitam jelang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Prajaniti KS Arsana, Sabtu (16/3/2019), di Jakarta, mengatakan, doa bersama itu merupakan bentuk keprihatinan umat Hindu atas maraknya kampanye hitam. Berita bohong dan fitnah dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap persatuan bangsa.
”Pemilu adalah pesta demokrasi dan siklus rutin lima tahunan untuk memilih calon pemimpin terbaik. Jangan sampai momen ini justru berakibat memecah belah masyarakat,” ujar Arsana.
Pemilu adalah pesta demokrasi dan siklus rutin lima tahunan untuk memilih calon pemimpin terbaik. Jangan sampai momen ini justru berakibat memecah belah masyarakat.
Lebih kurang 500 orang umat Hindu dari berbagai wilayah di Jabodetabek memadati Pura Aditya Jaya, Kemayoran, Jakarta Timur. Doa bersama yang dimulai tepat pada saat matahari terbenam itu berlangsung lancar dan khidmat.
Ketua Panitia Santi Puja Nasional I Wayan Kantun Mandara mengatakan, doa bersama tersebut dilakukan serentak umat Hindu di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu dilatarbelakangi harapan yang sama agar Pemilu 2019 membuat Indonesia semakin baik.
Dipimpin Ida Pedanda Gde Panji Sogata, doa bersama itu berlangsung selama tiga jam. Dalam prosesi Santi Puja itu, para pemuka agama Hindu mendoakan agar umat Hindu dapat menjadi pembawa damai di tengah arus persaingan politik yang semakin memanas.
Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana yang hadir dalam acara itu meminta, umat Hindu berlaku bijak mulai dari pikiran. Alam pikir yang jernih merupakan sumber kesadaran di tengah semakin maraknya kabar bohong yang setiap hari lalu lalang di lini masa.
”Pemilu bukan perang, apalagi perang suci. Pemilu adalah momen biasa dan siklus rutin yang wajar dalam negara demokratis. Maka, jangan sampai karena pemilu persaudaraan jadi luntur,” kata Ari.
Menurut dia, persatuan bangsa akan terpelihara jika masyarakat mau berkomitmen hidup berdampingan dalam perbedaan. Oleh karena itu, semangat persatuan perlu terus dihidupi agar Indonesia semakin jaya. (PANDU WIYOGA)