Jokowi Ajak Masyarakat Tak Golput

KOMPAS/NINA SUSILO

Calon presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat dan warga di Kabupaten Tapanuli Tengah, Minggu (17/3/2019). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengingatkan semua warga untuk tak golput pada 17 April 2019 dan tetap menjaga persatuan dan persaudaraan.

TAPANULI TENGAH, KOMPAS — Calon presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk berpartisipasi pada Pemilu 2019. Masyarakat perlu ikut menentukan arah bangsa dan tidak golput.

Hal ini disampaikan Joko Widodo kepada warga Tapanuli Tengah dalam Silaturahmi Capres Jokowi dengan Tokoh Masyarakat di Gedung Serbaguna Pandan, Tapanuli Tengah, Minggu (17/3/2019). Hadir pula dalam acara ini antara lain Ny Iriana, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Moeldoko, dan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani, serta para tokoh masyarakat dari berbagai organisasi masyarakat dan agama.

”Tanggal 17 April 2019, saya titip agar Bapak/Ibu semuanya mengajak tetangganya, saudaranya, temannya, kawan sekampungnya, kawan sedesanya untuk berbondong-bondong datang ke TPS, agar partisipasi pemilih meningkat, jangan biarkan satu orang pun golput,” tutur Jokowi.

Pesta demokrasi sangat menentukan arah negara ini lima tahun ke depan dan masa depan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karenanya, Jokowi mewanti-wanti supaya semua menggunakan hak pilih.

”Mengenai pilihan, saya enggak akan bicara. Tapi, Bapak/Ibu yang berkumpul di sini sudah tahu, tadi Bupati Bakhtiar menyampaikan kepada saya, minimal 80 persen,” tutur Jokowi.

Sembari bercanda, Jokowi mengingatkan bahwa janji Bakhtiar untuk memenangkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan dicatat. ”Saya siap nyatatnya. Nanti tanggal 17 malam, saya telepon berapa persen, Pak Bakhtiar,” seloroh Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan supaya pemilihan bupati/wali kota, gubernur, maupun pemilihan presiden tidak menimbulkan perpecahan di masyarakat. ”Jangan sampai karena pilbup, pilgub, karena pilpres, kita menjadi enggak kayak saudara lagi. Sedih saya kalau mendengar yang seperti itu karena pilpres, pilbup, ada terus setiap lima tahun,” tuturnya.

Pemilu diharap tak dikotori politik-politik tanpa etika, tanpa sopan santun. Justru, persatuan dan persaudaraan semestinya tetap terjaga. Sebab, ujar Jokowi, modal bangsa ini adalah persatuan, kerukunan, dan persaudaraan. ”Jaga ukhuwah kita, ukhuwah islamiyah, ukhuwah watoniyah kita. Saya titip hati-hati, rugi besar kita kalau gara-gara urusan politik kita tak jadi rukun dengan tetangga, dengan teman, atau saudara. Saya tak ingin kita mengorbankan persatuan kita gara-gara urusan pilbup, pilwali, pilgub, dan pilpres,” tutur Jokowi.

KOMPAS/NIKSON SINAGA

Presiden Joko Widodo mengunjungi pemakaman Al-Mahligai di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3). Pemakaman itu merupakan salah satu pertanda peradaban Islam sudah ada di Nusantara sejak abad ke-7. Salah satu nisan di pemakaman itu bertarikh 48 Hijriah atau 661 Masehi.