Kampanye Milenial, Kurangi Kecelakaan hingga Anti Hoax
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·5 menit baca
TANGERANG, KOMPAS -- Kegiatan Millenial Road Safety Festival atau MRSF 2019 masih berlanjut hingga Minggu (31/3/2019) dua pekan depan. Program zero accident yang digaungkan Korlantas Mabes Polri ini dilaksanakan di seluruh Indonesia termasuk Polda Metro Jaya dan Polda Banten. Seperti di Polres Kota (Polresta) Tangerang Kabupaten menggelar MRSF di kawasan Mardigrass, Citra Raya, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (17/3/2019).
Ribuan orang memadati kawasan Mardigrass, sejak pagi hari. Mereka mengikuti beragam kegiatan sosialisasi pentingnya disiplin berlalu lintas untuk menjaga keselamatan. Diawali dengan jalan santai, senam bersama, serta dengan jalan santai, kemudian dilanjutkan senam bersama, dan penyampaian tentang pentingnya menjaga disiplin berlalu lintas.
Di akhir kegiatan, Kepala Polresta Tangerang Kabupaten, Komisaris Besar Sabilul Alif mengajak warga untuk bergoyang anti hoax. Gerakan goyang anti hoax ini secara spontan dilakukan dan terinspirasi dari salah satu lagu saat senam berlangsung.
Sabilul berencana membuat tutorial goyang anti hoaks tersebut dan mewacanakan untuk memecahkan rekor MURI dengan goyang anti hoax tersebut.
“Ayo kita goyang anti hoax. Dalam waktu dekat, kita kumpul lagi. Kalau bisa, 5.000 orang. Kita pecahkan rekor MURI dengan goyang anti hoax ini,” jelas Sabilul.
Tercetusnya goyang hoax, saat Sabilul memberikan sambutan yang mengajak masyarakat untuk membentengi diri dari segala macam informasi palsu atau hoax.
Selain berolahraga, hiburan musik, juga dilakukan pertunjukan kebolehan mobil patroli dalam menimpas kejahatan dan berkendaraan roda dua yang aman.
Kepada warga saat memberikan sambutan, Sabilul mengatakan, jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas atau laka lantas lebih banyak dari korban alam. Ia mengutip data dari World Health Organization atau WHO bahwa tiga tahun lalu, terdapat 150.000 orang tewas karena kecelakaan di Indonesia.
Mengacu dari data tersebut, kata Sabilul, kondisi ini sangat memprihatinkan. Apalagi, dari jumlah tersebut, sebanyak 60 persen korban adalah kaum milenial dengan usia produktif antara 17 sampai 35 tahun terpaksa harus melayang nyawanya karena kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan itu, kata Sabilul, bermula dari pelanggaran. “Karenanya, sebaiknya menghindari pelanggaraan. Taati peraturan lalu lintas untuk keselamatan,” papar Sabilul.
Begitu kalimat itu dilontarkan Sabilul, secara spontan dan tanpa dikomando warga yang hadir menyambutnya dengan teriakan kata “setuju”.
Sabilul mengatakan, upaya sosialisasi tertib berlalu lintas diberikan kepada masyarakat untuk mewujudkan kaum milenial cinta berlalu lintas dengan tertib.
Program MRSF 2019 ini, kata Sabilul, merupakan terobosan dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas. Selain itu juga, untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan disiplin berlalulintas di semua elemen masyarakat. Program ini dalam upaya menekan angka kecelakaan, khususnya anak anak muda generasi millenial sebagai generasi penerus bangsa, yang merupakan aset masa depan.
Ketika generasi milenial di wilayah hukum Polresta Tangerang Kabupatan sudah mencintai lalu lintas, kata Sabilul, akan berdampak berkurangnya angka kecelakaaan dan pelanggaran berlalu lalu lintas. Masyarakat dapat tertib berlalu lintas.
Ia juga meminta dukungan dari pers yang sangat membantu mensosialisasikan program tersebut. Bahwa pers juga sebagai ujung tombak terlaksananya program MRSF 2019.
Tangerang Selatan
Sehari sebelumnya, Sabtu (17/3/2019), kegiatan serupa diselenggarakan Polres Tangerang Selatan di Jalan Promoter, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.
Peserta yang didominasi kaum milenial itu, mendapatkan pemaparan dari para pejabat kepolisian serta Pemkot Tangsel untuk meningkatkan kesadaran disiplin berlalu lintas, pasalnya sebagian besar korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah kelompok usia produktif.
Kegiatan Millenial Road Safety Festival di Polres Tangerang Selatan, Jalan Promoter No. 1 BSD, Serpong, Tangsel, Sabtu (16/3/2019).
Acara sosialisasi diisi dengan kegiatan olahraga, hiburan musik dan tarian tradisional, serta deklarasi yang dibacakan anak muda. Selanjutnya, semua peserta yang hadir ikut menandatangani spanduk berisi deklarasi yang bertujuan untuk mewujudkan cinta berlalu lintas.
Kepala Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Besar Ferdy Irawan mengatakan, kegiatan MRSF 2019 ini mengajak generasi milenial untuk mengutamakan keselamatan dengan tertib lalu lintas, dan menekan angka kecelakaan di jalan raya khususnya kendaraan roda dua.
Prihatin cara berlalu lintas
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyatakan rasa prihatin dengan perilaku pengedara yang kerap mengabaikan aspek keselamatan dalam berlalu lintas. Hal ini mencerminkan buruknya budaya taat aturan.
"Generasi milenial harus menegakkan budaya kita, yaitu budaya taat hukum dan aturan tertib berlalu lintas," kata Benyamin.
Ia mencontoh, perilaku pengendara yang kerap melawan arus. Perilaku demikian, kata Benyamin, sungguh memprihatinkan karena abai akan aspek keselamatan.
"Pemkot prihatin dengan pengendara yang melawan arus. Kami harap cita-cita kalian setinggi langit tapi kakinya tetap berada di bumi Pancasila," kata Benyamin.
Presiden Jawara Brotherhood, Andri mengatakan, tujuan komunitas ini adalah menjadi pelopor keselamatan berlalulintas dan berkontribusi dalam kegiatan sosial. Ke depan semoga bisa bertemu dalam kegiatan lain yang bermanfaat bagi semuanya.
Kepala Bidang Hukum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Victor Theodorus Sihombing mengatakan, pihaknya bangga atas semangat generasi milenial. “Acara ini digelar karena nantinya kalian, kaum milenial yang akan menjadi pemimpin negara ini ke depannya. Jadi, mari kita suarakan "Saya muda, saya milenial, saya pemimpin negara yang akan datang",” kata Sihombing dalam acara itu, Sabtu.
Sihombing menjelaskan, orangtua sadar akan waktu terbatas, sehingga tidak mau melihat anak muda tidak mau berkembang baik dan negara dipimpin oleh orang yang tidak baik.
Menurut Sihombing, kegiatan MRSF 2019 ini dilaksanakan diseluruh Indonesia dengan acara puncak di Monas, Jakarta Pusat.
Keselamatan dijadikan prioritas utama, kata Sihombing, karena berdasarkan data kecelakaan lalu lintas merupakan nomor ketiga pembunuh di dunia. Dari data, sebanyak 57 persen korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia adalah kaum milenial.
“Kami memberikan sosialisasi ini untuk mengurangi laka lantas dan menyiapkan generasi penerus yang tertib aturan,” papar Sihombing.
Semua yang hadir dalam acara ini, lanjut Sihombing, diharapkan menjadi contoh dalam dalam berperilaku tertib lalu lintas. Ke depannya, sebagai evaluasi, kata Sihombing, pihaknya akan membandingkan angka kecelakaan setelah dan sebelum kegiatan MRSF 2019.