Ma\'ruf Singgung "Infrastruktur Langit", Sandi Promosi Rumah Siap Kerja
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin berjanji akan fokus pada revitalisasi pendidikan untuk memperbaiki kualitas tenaga kerja Indonesia jika kelak terpilih di Pemilu Presiden 2019. Sementara Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, akan memperbesar peluang dan kesempatan kerja.
Hal itu disampaikan kedua calon wakil presiden saat segmen ketiga debat Pemilu Presiden 2019 putaran ketiga yang mengangkat isu ketenagakerjaan, di Jakarta, Minggu (17/3/2019). Di segmen ketiga itu, ada pula hal menarik, yaitu saat Ma\'ruf menyinggung "infrastruktur langit".
Berkaitan dengan janji revitalisasi pendidikan, Ma’ruf memaparkan, dirinya bersama pasangannya, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo, akan merevitalisasi pendidikan di jenjang SMK, politeknik, dan akademi.
Mereka akan memastikan pendidikan akan terhubung dengan dunia usaha dan dunia industri. Selain itu, balai latihan kerja maupun badan usaha milik Negara (BUMN) akan diajak bekerja sama untuk menyediakan latihan kursus, terutama kursus digital.
“Kami juga akan melakukan sertifikasi serta upaya pelatihan untuk skilling, upskilling maupun re-skilling. Dengan demikian, tenaga kerja kita bisa bersaing di luar negeri,” katanya.
Di samping itu, Ma\'ruf berjanji tenaga kerja yang berada di luar negeri juga akan dilindungi.
Sementara Sandiaga mengatakan, melalui Rumah Siap Kerja yang baru diluncurkan, dirinya bersama pasangannya, Calon Presiden Prabowo Subianto akan meningkatkan keterampilan anak muda dan membuka lapangan pekerjaan baru. Rumah siap kerja ini akan ada di tingkat kecamatan hingga desa.
“Ini adalah sebuah masa depan yang Prabowo-Sandi yakini akan mengikis jumlah pengangguran muda sebanyak dua juta dalam lima tahun kami memerintah,” kata Sandi.
Menurut Sandi, siswa SMK mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia. Sekitar 61 persen penganggur di Indonesia merupakan angkatan muda, katanya.
Dia melanjutkan, pendidikan di Rumah Siap Kerja akan menggunakan pola link and match, yakni keterhubungan dengan dunia kerja.
Di samping menambah keterampilan pekerja, rumah itu juga dijanjikan akan memberi peluang bagi generasi muda. “seorang pengangguran itu tidak butuh belas kasihan yang dibutuhkan adalah peluang,” katanya.
Terkait pengangguran di Indonesia, Ma’ruf menyatakan, tingkat pengangguran di Indonesia sudah berhasil ditekan oleh pemerintah.
“Terendah selama dua puluh tahun (terakhir),” kata Ma’ruf.
Oleh karena itu, kata Ma’aruf, pihaknya akan terus mendorong agar tenaga kerja Indonesia untuk bisa menguasai teknologi, terutama digital.
Ma’ruf melanjutkan, pemerintah pun sudah membangun infrastruktur, baik darat, laut, udara maupun “infrastruktur langit”. Infrastruktur langit merujuk pada Palapa Ring yang memacu tumbuhnya usaha rintisan tingkat awal hingga tingkat unicorn di Indonesia. “Ini dalam rangka menyiapkan anak-anak kita dalam menghadapi tantangan sepuluh tahun ke depan,” katanya. (INSAN ALFAJRI)