Apel Kebangsaan "Kita Merah Putih" digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2019). Pada acara itu, masyarakat diajak untuk dewasa dalam berdemokrasi, dengan saling menghormati meski berbeda pilihan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Apel Kebangsaan "Kita Merah Putih" digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2019). Pada acara itu, masyarakat diajak untuk dewasa dalam berdemokrasi, dengan saling menghormati meski berbeda pilihan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dalam orasinya, mengatakan, belakangan, fitnah dan penyebaran hoaks atau kabar bohong telah menyebabkan masyarakat saling menyerang dan memaki. Tidak hanya di internet dan media sosial, tetapi juga sudah mewarnai kehidupan sehari-hari.
Karena itu, perlu aksi nyata dengan menahan diri apabila memilki pandangan akan sesuatu. "Mari jaga lisan dan jari kita. Mari dewasa dalam berdemokrasi. KIta boleh berbeda pendapat, tetapi harus tetap saling hormati. Jangan hanya karena Pemilu kita melupakan persaudaraan," kata Ganjar.
Ia pun mengingatkan Pemilu hanya lima tahun sekali, sehingga tak perlu gontok-gontokan karena kenyataannya kehidupan bersama dijalani setiap hari. Oleh sebab itu, jangan lupakan Bhinneka Tunggal Ika yang selama ini sudah menjadi pegangan, demi terus terjaganya keutuhan bangsa.
Para tokoh dan pemuka agama yang hadir, di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang KH Maimun Zubair, dan Rais Am Jam’iyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah Habib Luthfi bin Yahya.
Hadir juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng Ahmad Daroji, K.H. Ahmad Muwafiq, Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, Kelapa Polda Jateng Irjen Condro Kirono, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, Wakil Ketua DPRD Jateng Ahmadi, dan sejumlah pemuka dari berbagai agama.
Mahfud menuturkan, NKRI harus dijaga dengan ikatan kebangsaan yang kokoh, karena dengan itu, manusia Indonesia menjadi mulia di tengah masyarakat dunia. "Jangan terpecah-pecah hanya karena ada Pemilu. Boleh pilih siapa saja, partai apa saja, tetapi kita harus tetap bersatu," katanya.
Ia mengajak masyarakat untuk bersatu melawan perilaku-perilaku korup dan ketidakadilan, demi tegaknya NKRI. "Semua ketidakadilan, korupsi dan pemelihara-pemelihara kemiskinan di negeri ini musuh kita, apapun partai Anda. Mari bersatu dan menjaga NKRI, agar terus maju," lanjutnya.
Habib Luthfi menyampaikan, kehormatan bangsa, harga diri bangsa, dan jati diri bangsa ada pada Merah Putih. Karena itu, Sang Saka Merah Putih harus dipertahankan sampai kapanpun.
"Jangan sampai menjadi bangsa yang mudah dipecah belah oleh hoaks dan hal lainnya. Negara kita adalah negara subur dan makmur, serta strategis. (Kalau bukan kita) lalu siapa lagi yang mau mempertahankan?" seru Habib Luthfi.
Rubiyatmoko menuturkan, generasi muda memiliki peranan penting demi menjaga keutuhan bangsa. Kaum muda harus menyebarkan hal-hal baik dan menggalang jejaring kebersamaan lewat berbagai macam hal positif, khususnya pekerjaan yang baik untuk berkehidupan sosial.
Apel Kebangsaan "Kita Merah Putih", yang berlangsung pukul 06.00 hingga 12.00 diawali pertunjukan musik oleh band Letto serta Romo Aloysius Budi Purnomo bersama Disboy and Friend, band yang anggotanya difabel. Grup musik Slank juga menggelorakan semangat puluhan ribu orang yang hadir.
Kemudian ada sajian musik hadroh shalawat, yang dilanjutkan orasi kebangsaan oleh Gubernur Jateng dan para tokoh serta pemuka agama. Lalu, pembacaan deklarasi kebangsaan hingga ditutup pembentangan bendera Merah Putih raksasa dan pelepasan merpati, simbol ikrar kebangsaan.
Sebelum membacakan orasi, Ganjar menuturkan bahwa Apel Kebangsaan digelar untuk terus mempererat kebersamaan di Jateng. Ia pun sempat meminta Ketua DPRD Jateng yang berasal dari PDIP serta Wakil Ketua DPRD Jateng yang berasal dari PKS, untuk maju ke depan panggung.
Menurut data di situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jateng, anggaran Apel Kebangsaan Jateng 2019 senilai Rp 18 miliar dan berasal dari APBD. Adapun satuan kerja yang melaksanakan adalah Badan Kesbangpol, dengan tanggal pembuatan 6 Februari 2019.