Tim Gabungan Terus Mencari Korban Banjir Bandang Jayapura
Oleh
Khaerudin
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim SAR gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia, dan sejumlah sukarelawan masih melakukan penanganan darurat dengan terus melakukan evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Tim SAR juga mendirikan posko untuk memudahkan koordinasi pencarian korban dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Minggu (17/3/2019), mengungkapkan, evakuasi dan pencarian korban banjir masih dilakukan di sejumlah titik. ”Tim SAR gabungan dan relawan melakukan penanganan darurat. Evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban masih dilakukan di daerah terdampak,” ujar Sutopo.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas, Sutopo juga menyebutkan, banjir bandang di Sentani juga merusak sembilan rumah di BTN Doyo Baru dan menghanyutkan satu mobil. ”Selain itu, infrastruktur Jembatan Doyo dan Kali Ular juga mengalami kerusakan dan ada sekitar 150 rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani,” katanya
Sutopo menambahkan, banjir bandang itu juga merusak sebuah pesawat jenis Twin Otter di Lapangan Terbang Adventis Doyo, Sentani. Dampak dari kerusakan itu diperkirakan masih akan terus bertambah karena pendataan masih berlangsung dan semua daerah yang terdampak belum dijangkau oleh Tim SAR gabungan.
Adapun korban meninggal akibat banjir bandang yang menerjang sembilan kelurahan di Sentani, Kabupaten Jayapura, tersebut terus bertambah menjadi 42 orang pada Jumat (17/3/2019) pukul 08.30. Banjir bandang itu juga menyebabkan 21 orang menderita luka-luka dan ratusan rumah terendam.
Banjir bandang yang menerjang sentani terjadi pada Sabtu (16/3/2019) malam itu dipicu meluapnya air dari empat sungai akibat curah hujan intensitas tinggi selama sekitar enam jam. (STEFANUS ATO)