Tingkatkan Kualitas, Liga Berjenjang Piala Menpora Gunakan VAR
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Untuk meningkatkan pembinaan sepak bola usia dini sampai usia remaja, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menggelar Liga Sepak Bola Berjenjang Piala Menpora 2019 di Lapangan Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI Bandung, mulai Minggu (17/3/2019) sampai akhir Juni. Pada ajang ini, video assistant referee digunakan untuk meningkatkan kualitas keputusan wasit dalam memimpin pertandingan.
”Saya bersyukur hari ini bisa datang ke UPI, Bandung, mengikuti pembukaan Liga Sepak Bola Berjenjang. Ada yang menarik dalam momentum ini, pertama kalinya Liga Berjenjang dibantu oleh teknologi VAR (video assistant referee),” kata Imam, Sabtu (16/3), dalam acara pembukaan.
Pada acara pembukaan, Imam melakukan seremoni yang tidak biasa. Imam bukan melakukan tendangan kick off, tetapi justru melakukan tendangan penalti.
Pada Liga berjenjang akan digelar kompetisi berdasarkan kelompok usia, yaitu U-12, U-14, U-16, Liga Mahasiswa U-21, dan Putri U-17. Ajang itu diikuti 5.000 tim dari 157 kabupaten dan kota seluruh Indonesia.
Menurut Imam, ajang ini menjadi pembuktian langkah percepatan pembangunan sepak bola nasional sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019. Terobosan dengan penggunaan VAR dinilai penting untuk meningkatkan kualitas persepakbolaan nasional.
VAR, kata Imam, sangat membantu kinerja wasit dalam memimpin pertandingan. Segala insiden yang terjadi di dalam lapangan dapat direkam dan dievaluasi dengan baik.
”Wasit bakal lebih mudah untuk mengambil keputusan dengan VAR. Penggunaan VAR di sini terinspirasi oleh sahabat saya dari Bandung Premier League. Ketika ada VAR, wasit bisa melihat dengan jelas untuk mengambil keputusan. Suporter tidak bentrok dan keputusan wasit jelas fair. Jika ada protes, VAR sangat membantu,” kata Imam.
Imam berharap kompetisi PSSI juga berani mengambil langkah ini. VAR dapat membuat laga semakin adil dan kontroversi atas keputusan wasit dapat ditekan.
”PSSI bisa perintahkan kepada operator Liga 1, 2 dan, 3 untuk menggunakam VAR. Saya kira tidak ada salahnya,” kata Imam.