JAKARTA, KOMPAS — Bank umum kelompok ssaha IV dengan modal inti di atas Rp 35 triliun pada tahun ini berbondong-bondong menyelesaikan rencana akuisisi untuk memperkuat bisnis mereka. Tidak hanya perusahaan perbankan, rencana akuisisi juga menyasar lembaga keuangan nonbank.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo memastikan perusahaannya memiliki rencana akuisisi bank pada tahun ini. Bank Mandiri memiliki ekses kapital sekitar Rp 30 triliun yang dapat digunakan untuk akuisisi.
”Terdapat dua bank yang kita lihat sebagai potensi (untuk diakuisisi). Tidak ada kriteria khusus dari bank yang akan diakuisisi selama punya size yang memadai serta memberi nilai tambah bagi performa keuangan Mandiri,” ujarnya di Jakarta, Senin (18/3/2019).
Dana akuisi tersebut didapatkan dari rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian (CAR) yang diturunkan dari level 21 persen ke level 16 persen. Artinya terdapat ekses hampir 5 persen yang bisa dimanfaatkan untuk ekspansi anorganik.
Kartika tidak menjelaskan secara lebih rinci mengenai proses akuisisi. Namun, proses akuisisi yang sudah direncanakan sejak 2017 itu telah menjadi bagian dari rencana strategi perusahaan yang didorong oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Bank bermodal besar lain yaitu PT Bank Central Asia Tbk, menjadi salah satu bank yang mendekati tujuan akuisisi. Dalam sejumlah kesempatan, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menargetkan rencana akuisisi dapat dirampungkan sebelum semester I-2019 berakhir.
Meski begitu, Jahja menolak membeberkan nama bank yang akan diakuisisi. Dia hanya membenarkan bank tersebut adalah bank umum kegiatan usaha I dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun, dan merupakan perusahaan tertutup.
”Saya tidak banyak komentar dulu, ya, sampai proses akuisisi selesai. Target kami Juni (rampung), tetapi terkadang proses due dilligence makan waktu,” ujar Jahja.
Tidak hanya perusahaan perbankan, rencana akuisisi juga menyasar lembaga keuangan nonbank.
Perusahaan asuransi
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Suprajarto menyatakan telah menemukan titik terang rencana akuisisi perusahaan asuransi. Informasi kelanjutan rencana akuisisi ini akan diumumkan secara resmi dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Dia menambahkan, salah satu calon perusahaan yang tengah dipertimbangkan merupakan perusahaan asuransi swasta. BRI saat ini masih mengalkulasi besaran valuasi dari perusahaan asuransi swasta tersebut.
”Sepertinya (perusahaan asuransi) swasta yang akan dikauisisi. Akan tetapi, saat ini masih kami lihat dan sedang kami hitung valuasinya,” kata Suprajarto.
Dana yang akan digelontorkan untuk melancarkan akuisisi tersebut akan mengandalkan ekses permodalan perseroan. Penggunaan modal dilakukan untuk meningkatkan efisiensi permodalan yang akan meningkatkan rasio kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih (RoE).
Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Anggoro Eko Cahyo mengatakan, proses akuisisi telah masuk ke dalam rencana strategis jangka menengah. BNI telah mencantumkan kajian akuisisi ke dalam rencana bisnis bank (RBB) periode 2019-2021.
”BNI sebagai induk perusahaan mencari entitas bisnis yang mampu menciptakan sinergi bisnis. Artinya, yang BNI cari adalah lembaga keuangan untuk melengkapi lini bisnis perseroan pada masa mendatang,” kata Anggoro.