Bursa Saham Asia Naik Menantikan Pertemuan The Fed
Oleh
Benny D Koestanto
·3 menit baca
SYDNEY, SENIN — Pasar saham Asia mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (18/3/2019), dengan kenaikan. Para investor dan pelaku pasar memusatkan perhatiannya, antara lain, terhadap hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, tengah pekan ini.
Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin dengan kenaikan 0,7 persen. Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,1 persen. Sementara indeks future S&P 500 melemah tipis setelah pekan lalu mencetak kenaikan tertinggi secara mingguan sejak akhir November tahun lalu seiring dengan capaian indeks Nasdaq dengan raihan kenaikan tertinggi secara mingguan sepanjang tahun ini.
Muncul spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan perkiraan suku bunga mereka untuk menunjukkan sedikit atau tidak adanya pengetatan lebih lanjut tahun ini. Diharapkan juga ada penanda lebih detail atas rencana untuk berhentinya pengambilalihan kepemilikan The Fed atas surat utang senilai hampir 3,8 triliun dollar AS triliun. Pertemuan dua hari berakhir dengan konferensi pers pada Rabu (20/3/2019) nanti.
”Imbal hasil surat utang jangka panjang tetap terasa lebih rendah di sejumlah negara,” kata Alan Oster, kepala ekonom kelompok di National Australia Bank. ”Pasar menilai kecil dan bahkan tidak ada peluang kenaikan suku bunga oleh bank sentral utama tahun ini, di luar Bank of England. The Fed mengindikasikan bahwa ia akan bersabar dan kami tidak mengharapkan kenaikan suku bunga tahun ini.”
Data pada Jumat pekan lalu menunjukkan, hasil manufaktur AS turun untuk bulan kedua berturut-turut pada Februari dan aktivitas pabrik di Negara Bagian New York mencapai hampir dua tahun terendah bulan ini. Hal itu, bagaimanapun, memerlukan bukti lebih lanjut tentang pelambatan tajam pertumbuhan ekonomi AS pada awal triwulan pertama.
Di pasar mata uang, di tengah pelemahan tipis nilai dollar AS, mata uang poundsterling stabil di 1,3292 per dollar AS karena pasar menunggu kejelasan di mana ujung drama Brexit. Pemerintahan Perdana Menteri Inggris Theresa May berusaha keras untuk mendapatkan dukungan di parlemen untuk kesepakatan Brexit itu. May hanya memiliki tiga hari untuk memenangi persetujuan untuk kesepakatannya meninggalkan Uni Eropa jika dia ingin pergi ke pertemuan puncak dengan para pemimpin blok pada hari Kamis dengan sesuatu untuk menawarkan mereka imbalan untuk waktu yang lebih lama.
Di pasar komoditas, emas spot didukung oleh penurunan luas dalam hasil surat utang dan berada di level 1.300,35 per troy ounce. Sementara itu, harga minyak mendekati level tertinggi mereka untuk tahun ini. Minyak mentah AS terakhir turun 6 sen menjadi 58,46 dollar AS per barel, sedangkan minyak mentah Brent berjangka naik 2 sen menjadi 67,18 dollar AS per barel. (REUTERS)