Lou Williams kali ini membuktikan kalau dirinya lebih baik dari Spencer Dinwiddie yang sama-sama namanya masuk sebagai nominasi sixth man NBA 2019. Terutama setelah timnya Los Angeles Clippers mampu menundukan Brooklyn Nets.
Williams memang jauh lebih digdaya. Bukan semata karena timnya mampu menang 119-116 atas Dinwiddie dan kawan-kawannya, pada pertarungan yang berlangsung di Staples Center, Los Angeles, California, Minggu (17/3/2019) malam waktu Amerika Serikat atau Senin (18/3/2019) siang WIB ini.
Tetapi karena memang pemain hasil pilihan ke-45 Philadelphia 76ers pada ronde kedua NBA Draft 2005 ini, juga sudah menyandang gelar Sixth Man NBA 2015 dan 2018 lalu.
Brooklyn Nets memang menggebrak sejak kuarter awal hingga memimpin 30-23. Mereka sempat tertinggal 5 angka, 55-60, hingga babak pertama berakhir. Dalam pertarungan yang terjadi susul-menyusul angka ini, Dinwiddie dan kawan-kawannya mampu mengimbangi Williams cs pada kuarter ke tiga, 87-87.
Tetapi kemudian Lou Williams langsung membawa LA Clippers memastikan kemenangan memreka, lewat lemparan 3 angka hasil asis Danilo Gallinari, saat pertarungan tersisa 1,8 detik. Lemparan 3 angka ini juga masuk dalam kategori bazzer-beater atau lemparan jelang akhir pertarungan yang menjadi penentu kemenangan. Karena langsung mengubah kedudukan menjadi 119-116 untuk kemenangan Clippers.
Williams menjadi pencetak poin tertinggi bagi Clippers, setelah membuat 25 poin, 6 rebound, dan 2 asis dalam 27 menit permainannya. Di mana 11 poin di antaranya dicetak pada kuarter penentu. Termasuk satu dari 6 percobaan lemparan 3 angkanya yang menentukan kemenangan Clippers. Dari 6 percobaan lemparan 3 angka Lou Williams itu, hanya 2 lemparannya yang berbuah angka.
Williams rata-rata mencetak 20,4 poin pada musim ini. Pada bulan Maret ini saja Williams usdah mencapai 24,3 poin pada setiap laga. Clippers sudah memenangkan 7 dari 8 pertarungan terakhir yang mereka mainkan.
“Saya tidak bisa menjelaskan pertandingan malam ini. Seakan tidak masuk akal,” tutur Doc Rivers, pelatih Clippers yang menangani tim ini sejak 2013 lalu.
Jalannya pertandingan menurut Rivers sangat menegangkan. "Terputus-putus tetapi berjalan terus. Kami sempat unggul tetapi kemudian hilang lagi. Atau bahkan sama, tahu-tahu kami sudah melakukan tembakan ajaib,” tambah Rivers seperti yang juga dikutip espn.com maupun AP.
“Dia benar-benar luar biasa. Dia membuat poin penting. Dia salah satu dari pemain yang tidak takut,” puji Rivers untuk Williams.
Pemain center Clippers Montrezl Harrell, juga membuat double double, dengan 20 poin, 11 rebound, 3 kali blok, 1 asis, dan sekali steal. Sekali pun ia turun dari bangku cadangan, seperti Williams.
Sedangkan dari pemain starter-nya, Danilo Gallinari dan Shai Gilgeous-Alexander Clippers juga mendapatkan double double. Setelah Gallinari mencetak 20 angka, 11 rebound, 5 asis, serta satu kali steal. Sedangkan Gilgeous-Alexander mencetak 14 angka, 10 asis, dan 2 rebound.
Landry Shamet, si pemegang rekor pencetak 3 angka tertinggi bagi Philadelphia 76ers dan baru awal Febaruari lalu gabung dengan Clippers, juga menambahkan 14 poin, 3 asis, 1 rebound, dan satu kali steal. Selain itu ada 10 poin, dan 4 rebound dari Patrick Beverley.
Kemenangan malam ini menjadikan kemenangan ke-300 bagi Rivers. Dengan begitu Doc Rivers muncul sebagai pelatih ketujuh dalam sejarah NBA yang mampu memenangkan 300 atau lebih pertarungan pada musim reguler, dengan dua tim atau lebih.
Dengan 416 kemenangan saat memegang Boston Celtics, nama Doc Rivers kini bergabung dengan enam pelatih lain dengan catatan kemenangan di atas 300. Yakni Phil Jackson (Chicago Bulls dan LA Lakers), George Karl (Seattle SuperSonics dan Denver Nuggets), Dick Motta (Chicago Bulls dan Dallas Mavericks), Don Nelson (Milwaukee Bucks, Dallas Mavericks dan Golden State Warriors), Pat Riley (LA Lakers dan Miami Heat), Lenny Wilkens (Seattle SuperSonics, Cleveland Cavaliers dan Atlanta Hawks).
Kemenangan ini juga membuat LA Clippers yang berada di peringkat 8 klasemen sementara Wilayah Barat, semakin jauh dari Sacramento Kings yang menempati peringkat 9. Rekor menang-kalah Clippers menjadi 41-30. Sementara Sacramento Kings hanya 34-35.
Sedangkan Spancer Dinwiddie yang menjadi salah satu pesaing Lou Williams dalam nominasi sixth man NBA 2019, selama bermain 33 menit dari bangku cadangan hanya mencetak 13 angka, 4 rebound, 3 asis, dan sekali blok.
Malam ini Dinwiddie memang tidak tampak tampil lepas. Itu sebabnya dari 7 kali percobaan lemparan 3 angkanya, hanya satu saja yang berhasil. Bahkan dari 16 eksekusi yang dilakukan hanya 2 kali yang berbuah angka.
Tentu dengan hasil ini, secara tidak langsung sudah memperlihatkan kalau Lou Williams lebih baik dari Spencer Dinwiddie. Dalam pertemuan 17 November lalu Clippers juga menang. Catatan ini semakin memperkuat dominasi Lou Williams.
Kekahan ini membuat Brooklyn Nets, tim asuhan Kenny Atkinson masih tetap di peringkat 7 Wilayah Timur. Catatan menang-kalah mereka berimbang lagi 36-36. Nets masih tetap di atas Miami Heat yang berada di urutan 8, dengan rekor menang kalah 33-36. (ESPN.COM/AP)