Surabaya Menambah Pengolahan Sampah Jadi Sumber Listrik Lampu Taman
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Pemerintah Kota Surabaya memperluas pemanfaatan sampah menjadi sumber energi listrik. Tahun ini, akan dibangun sebuah pembangkit listrik tenaga sampah di Taman Rayon Surabaya Timur berkapasitas 4 kilowatt. Listrik digunakan untuk sumber energi lampu taman.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (18/3/2019) di Surabaya mengatakan, pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) dibangun untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Surabaya. Lokasi PLTSa ini di Rumah Kompos Kantor Taman Rayon Surabaya Timur yang sudah sejak lama menjadi tempat pengelolaan sampah di Surabaya Timur.
Selama ini, rumah kompos itu hanya bisa mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Melalui pembuatan PLTSa ini, sampah-sampah yang terkumpul bisa dimanfaatkan lebih luas menjadi sumber energi listrik.
“Listrik dari sampah akan digunakan untuk sumber energi listrik di taman dan pusat pengolahan sampah,” kata Risma.
Selain membangun PLTSa, Pemkot Surabaya juga akan membangun tempat pengelolaan sampah berbasis 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) untuk memanfaatkan lahan kosong. Dengan demikian, kawasan itu bisa lebih maksimal dalam mengolah sampah dari masyarakat.
Sebelumnya, sampah sudah digunakan untuk sumber listrik di Taman Flora sebesar 2 kilowatt dan Kebun Bibit Wonorejo sebesar 4 kilowatt. Ada pula PLTSa di Pusat Daur Ulang Sampah Jambangan sebesar 4 kilowatt untuk sumber energi mesin-mesin pengolah sampah.
“Swasta juga mengolah sampah menjadi listrik di PLTSa Benowo yang memiliki kapasitas 8 hingga 9 megawatt. Nanti akan ditingkatkan menjadi 11 megawatt,” ujar Risma.
Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Ipong Wisnoewardono menuturkan, pemanfaatkan sampah sebagai sumber listrik menggunakan metode gasifikasi.
Cara kerjanya dengan memanfaatkan limbah ranting dan plastik yang dibakar di sebuah tungku. Dari hasil pembakaran akan menghasilkan gas yang ditampung untuk menggerakkan generator. Generator tersebut menghasilkan listrik yang disalurkan ke baterai sebagai media penyimpanan energi listrik.
“Pemanfaatan sampah menjadi sumber energi listrik membuat biaya operasional untuk pembayaran listrik PLN tidak ada karena sudah mandiri dari PLTSa,” kata Ipong.