Terminal Penerbangan Murah untuk Dongkrak Wisatawan Asing
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertumbuhan wisatawan mancanegara yang memanfaatkan penerbangan murah dapat menopang pencapaian target pemerintah di sektor pariwisata nasional pada 2019. Oleh karena itu, kehadiran penerbangan murah internasional menjadi andalan. Pemerintah pun berencana membangun terminal khusus penerbangan murah internasional di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta untuk mendongkrak target kunjungan wisatawan asing.
Strategi akselerasi pencapaian target di sektor pariwisata itu dibahas dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan Bank Indonesia di Jakarta, Senin (18/3/2019). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya hadir dalam rapat itu.
Perry mengatakan, target devisa sektor pariwisata pada 2019 mencapai 17,6 miliar dollar AS dengan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta kunjungan. Adapun penerimaan devisa dari pariwisata sebanyak 17,6 miliar dollar Amerika Serikat.
Harapannya, pada tahun ini, pariwisata dapat menduduki posisi kedua penyumbang devisa ekspor setelah kelapa sawit. Perry mengatakan, devisa dari sektor pariwisata dapat mengurangi defisit transaksi berjalan karena menambah suplai valuta asing dalam negeri sehingga nilai tukar rupiah dapat stabil.
Menurut Arief, target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara tergolong konservatif mengingat tidak tercapainya target tahun lalu dengan angka yang sama. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan asing ke Indonesia sebanyak 15,8 juta kunjungan sepanjang 2018.
Meskipun demikian, Arief optimistis target pada tahun ini dapat tercapai. ”Salah satunya karena kehadiran terminal penerbangan murah internasional di Bandara Soekarno-Hatta pada tahun ini,” ucapnya.
Berdasarkan kajian yang dihimpunnya, Arief mengatakan, pertumbuhan pengguna penerbangan murah (low cost carrier) secara umum di tingkat global sebesar 20 persen. Oleh kaena itu, dia berpendapat, kehadiran terminal penerbangan murah internasional dapat menopang ketercapaian target wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.
Kehadiran terminal penerbangan murah internasional dapat menopang ketercapaian target wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.
Dihubungi secara terpisah, Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano mengatakan, Terminal 2F Bandara Soekarno- Hatta akan berfungsi aktif sebagai terminal penerbangan murah internasional paling lambat pada Juni 2019. Saat ini, masih ada proses pemindahan kantor, pemindahan imigrasi, dan parkir pesawat.
Rencana ini merupakan bagian dari revitalisasi terminal II secara keseluruhan. Dalam rencana revitalisasi itu, Yado mengatakan, kapasitas Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta yang semula 9 juta orang menjadi 24 juta orang pada 2022.
Meskipun demikian, anggota Ombudsman RI yang bertanggung jawab atas bidang transportasi, infrastruktur, infokom, dan lingkungan hidup, Alvin Lie, berpendapat, kehadiran terminal penerbangan murah internasional ini hanya berorientasi pada target kuantitas. ”Pemerintah seharusnya juga memikirkan kualitas turis yang memanfaatkan penerbangan murah, baik dari lama menginap, tempat menginap, maupun jumlah uang yang dikeluarkan untuk berbelanja,” ujarnya.