Pemerintah Kejar Devisa 17,6 Miliar Dollar AS dari Pariwisata
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 sebanyak 20 juta orang dengan penerimaan devisa 17,6 miliar dollar AS. Untuk mencapai target itu, disiapkan enam langkah strategis.
Keenam langkah strategis tersebut ditetapkan dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia yang bertema ”Strategi Akselerasi Pencapaian Target Devisa Pariwisata”, Senin (18/3/2019), di Jakarta. Sebelumnya, pada 29 Agustus 2018, rapat serupa telah diselenggarakan.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, tiga langkah berdasarkan urutan teratas adalah mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur, mengembangkan atraksi wisata, dan meningkatkan mutu amenitas di lokasi wisata. Ketiga langkah ini biasa disebut strategi 3A, kependekan dari akses, atraksi, dan amenitas.
Dari segi akses, rapat koordinasi menyepakati percepatan penyelesaian pembangunan New Yogyakarta International Airport di Yogyakarta dan akses pendukungnya, landas pacu 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, serta rapid exit landas hubung Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali.
Untuk pengembangan atraksi, Perry mengatakan, BI dan pemerintah menyasar destinasi wisata di daerah perbatasan. Atraksi akan dikemas dalam program khusus yang diselenggarakan secara berkala.
Sementara terkait amenitas, BI akan lebih aktif berperan memastikan ketersediaan uang rupiah layak edar, termasuk fasilitas mesin anjungan tunai mandiri dan penukaran valuta asing serta elektronifikasi transaksi. Adapun pemerintah mempercepat pembebasan lahan di destinasi wisata Danau Toba (Sumatera Utara) dan Candi Borobudur (Jawa Tengah).
”Ada pula program amenitas bernama Indonesia Bersih untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di destinasi wisata,” ucap Perry.
Langkah keempat berkaitan dengan menambah aktivitas promosi destinasi wisata agar wisatawan mancanegara memutuskan tinggal lebih lama di destinasi wisata di Tanah Air. Sementara langkah kelima adalah mendorong investasi, pembiayaan, kompetensi tenaga kerja pariwisata, serta perbaikan sistem pendataan dan informasi. Implementasinya mencakup penerbitan kegiatan usaha klasifikasi baku lapangan usaha, petunjuk teknis penyaluran kredit usaha rakyat, dan pendidikan vokasi.
Terakhir, lanjut Perry, rapat koordinasi menyetujui penyusunan standar prosedur manajemen krisis kepariwisataan sampai ke tingkat daerah.
”Pada saat bersamaan, kami menandatangani nota kesepahaman pembentukan sekretariat pariwisata untuk memudahkan sinergi lintas kementerian/lembaga,” katanya.
Optimistis
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan optimistis target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini akan tercapai. Selain kondisi perekonomian Indonesia yang baik, optimisme itu juga dipengaruhi sejumlah proyek infrastruktur dasar penunjang industri wisata yang sudah selesai dibangun.
”Kelas menengah di Indonesia bertambah. Ditambah lagi, pergerakan turis internasional tumbuh pesat,” ujarnya.
Luhut mencontohkan fasilitas infrastruktur Bandara Silangit, Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Fasilitas ini dibangun untuk mempermudah pergerakan turis menuju destinasi wisata Danau Toba dan sekitarnya. Kini sudah ada penerbangan langsung dari dan menuju Silangit dari Singapura dan Malaysia.
Dia juga mencontohkan fasilitas bandara di Kulon Progo, DI Yogyakarta, yang akan dibuka pada April 2019.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, devisa industri pariwisata penting untuk membangun perekonomian nasional. Nilai devisanya selalu menjadi salah satu penyumbang terbesar.