TURIN, SENIN — Bintang Juventus, Cristiano Ronaldo, terancam sanksi dari UEFA akibat gestur selebrasinya saat merayakan gol kemenangan kontra Atletico Madrid di fase 16 besar Liga Champions, pekan lalu. Ancaman sanksi itu menjadi kabar buruk bagi Juve yang dapat kehilangan Ronaldo di dua laga perempat final kontra Ajax.
Seperti diberitakan Senin (18/3/2019), kasus selebrasi gol Ronaldo itu mulai menjadi obyek penyelidikan Komisi Disiplin UEFA. Mantan pemain terbaik dunia itu diduga telah melakukan tindakan tidak terpuji dan provokasi lewat selebrasi golnya yang meniru sekaligus mengejek Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone.
Pada laga di Turin itu, Ronaldo secara spontan melakukan gestur seperti memegang kemaluannya ke arah kerumunan suporter Atletico seusai mencetak gol ketiga Juve melalui titik penalti. Gol itu meloloskan “Si Nyonya Besar” ke fase perempat final Liga Champions dengan agregat 3-2 dari Atletico.
Gestur selebrasi gol itu sebetulnya dilakukan Simeone terlebih dulu saat merayakan kemenangan Atletico 2-0 pada laga pertama babak 16 besar di Madrid, Spanyol. Namun, Simeone langsung meminta maaf kepada fans Juve pada jumpa pers seusai laga itu. Ia berkata, tidak ada maksud memprovokasi pendukung lawan.
Gestur itu dianggap Simeone sebagai pesan untuk menunjukkan bahwa timnya punya keberanian dan tampil dominan menghadapi Juve. Simeone pun hanya dihukum denda, yaitu sebesar 20.000 euro alias Rp 322 juta karena telah mengakui kekhilafannya dalam melakukan gesture tidak senonoh itu.
Namun, Football-Italia mengungkapkan kemungkinan Ronaldo mendapatkan sanksi berbeda alias lebih berat karena ia belum meminta maaf terbuka kepada pendukung Atletico terkait gestur itu. Hal lain yang memberatkan Ronaldo adalah ia memaki-maki suporter tim tamu. Pelanggaran bernuansa provokasi semacam itu bisa berakibat skorsing satu hingga tiga laga.
Jika ini terjadi, Juve harus bersiap tidak diperkuat “CR7” di kedua laga kontra Ajax plus satu laga semifinal Liga Champions. Padahal, Ronaldo sangat berpengalaman di babak gugur Liga Champions. Ia adalah pemegang rekor gol di kompetisi itu, yaitu total 124 gol di 160 laga. Keputusan dari Komdis UEFA ini bakal dijatuhkan pada Kamis (21/3) mendatang.
Allegri bela Ronaldo
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri membela Ronaldo. Ia meyakini CR7 tidak akan terkena sanksi skorsing laga, seperti halnya dialami Simeone. “Setiap orang berhak dan punya gayanya masing-masing untuk melakukan selebrasi (gol), baik di lapangan maupun di tribune stadion. Saya tidak melihat yang aneh (dari gestur Ronaldo). Itu hanya selebrasi,” ujar Allegri.
Meskipun demikian, pendukung Juve tetap cemas Ronaldo akan diskors di perempat final. Mereka menilai hubungan Ronaldo dan UEFA mulai memburuk sejak hijrah dari Real Madrid. Awal musim ini, UEFA menghukum Ronaldo dengan skorsing satu laga di babak gugur Liga Champions menyusul kartu-merahnya pada laga kontra Valencia.
Padahal, kartu merah itu dipermasalahkan Juve dan sejumlah pengamat karena CR7 hanya menyentuh rambut bek Valencia, Jeison Murillo, bukan memukulnya. Itu adalah kartu merah pertama Ronaldo di ajang Liga Champions.
Menurut Marca, gagalnya memenangi trofi Ballon d’Or tahun ini membuat CR7 dan pendukungnya makin meyakini dirinya tidak disukai UEFA. Ronaldo memilih tidak hadir di malam seremoni Ballon d’Or itu yang dimenangi eks rekan setimnya di Real, Luka Modrid. (AFP)