JAKARTA, KOMPAS — Hiperekspansi fungsi aplikasi untuk mendorong perdagangan elektronik atau e-dagang berlanjut, sebagaimana dicontohkan Lazada. Seiring ulang tahunnya yang ketujuh, Lazada membagikan kupon atau voucer belanja dengan fitur baru, yaitu live streaming dan permainan.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (18/3/2019), Business Officer Lazada Indonesia Pierre Beckers mengatakan, ulang tahun ke-7 Lazada pada akhir Maret ini menjadi momentum untuk meluncurkan fitur terbaru yang disebut Shoppertainment.
”Sembari berbelanja, pelanggan kami bisa menikmati hiburan berkualitas tinggi,” katanya.
Shoppertainment adalan ritel dalam jaringan (daring) yang dipadukan dengan tontonan siaran langsung (live streaming). Fitur ini telah tersedia sejak awal Maret. Salah satu siaran pertama melalui aplikasi Lazada adalah gelar wicara dengan penyelenggara kompetisi kecantikan Putri Indonesia.
Terkait dengan festival ulang tahun Lazada selama 21-27 Maret mendatang, fitur ini akan digunakan untuk menyiarkan konser Super Party pada 26 Maret. Konser dapat ditonton melalui aplikasi Lazada di enam negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Head of Traffic Management Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro mengatakan, live streaming juga digunakan untuk membagikan voucer belanja. Ke depan, fitur ini akan menampilkan secara rutin para tokoh berpengaruh media sosial (influencer) memasarkan produk-produk yang dijual di laman e-dagang Lazada.
”Di live streaming, konsumen bisa sambil belanja barang-barang yang di-endorse oleh artis-artis yang tampil dalam siaran langsung dan mendapatkan voucer. Mereka juga bisa berinteraksi dengan konsumen lain melalui live chat,” kata Haikal.
Lazada juga meluncurkan tiga permainan dalam aplikasi dalam fitur LazGame, yaitu Fruit Slash, Birthday Blast, dan Popping Baloons. Haikal mengatakan, pemenang gim akan mendapatkan ”kue”. Setelah terkumpul, ”kue” tersebut dapat ditukarkan dengan kupon belanja senilai Rp 10.000 hingga Rp 777.000 selama periode ulang tahun Lazada.
”E-dagang itu bukan hanya transaksi jual dan beli, tetapi kami harus menyediakan berbagai keseruan. Tujuannya sama dengan fitur-fitur lainnya yang sudah kami luncurkan, yaitu meningkatkan engagement (kedekatan) dengan konsumen,” kata Haikal.
E-dagang itu bukan hanya transaksi jual dan beli, tetapi kami harus menyediakan berbagai keseruan. Tujuannya sama dengan fitur-fitur lainnya yang sudah kami luncurkan, yaitu meningkatkan engagement (kedekatan) dengan konsumen.
Tak hanya Lazada, fitur-fitur tambahan juga ada di aplikasi e-dagang lainnya. Bukalapak, misalnya, menyediakan permainan Bukalapak Kurir, Rocket Shake, dan Spin & Win. Aplikasi angkutan daring Go-Jek pun menyediakan gim bernama Penaklukan Naga Bakmi Timur.
Sementara itu, fitur BukaNonton pada Bukalapak hanya terbatas pada live streaming sepak bola, bukan untuk tujuan promosi.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengatakan, fungsi aplikasi e-dagang malah menjauh dari tujuan awal pembuatannya karena fitur-fitur baru. Hiperekspansi merupakan cara mempertahankan pangsa pasar (Kompas, 6 Maret 2019).
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, pemberian voucer belanja melalui permainan dan live streaming merupakan strategi menarik minat konsumen. Semakin besar minat konsumen, jumlah pengunduh aplikasi diharapkan terus bertambah.
”Bisnis teknologi sangat tergantung pada besaran konsumen. Fitur ini paling enggak akan menambah jumlah pengunduh yang nantinya bisa meningkatkan valuasi dari aplikasinya,” kata Nailul.
Pemberian voucer belanja melalui permainan dan live streaming merupakan strategi menarik minat konsumen.
Meskipun begitu, kata Nailul, hal itu tidak akan langsung berpengaruh pada kecenderungan konsumen untuk membeli. Sebab, konsumen tetap rasional terhadap harga.
Namun, semakin banyak pengguna, jumlah investor ke perusahaan e-dagang akan semakin banyak. Semakin banyak investasi, perusahaan akan semakin mampu menyediakan harga yang bersaing.
Belum lintas batas
Saat ini, Lazada beroperasi di enam negara Asia Tenggara. Live streaming pun bisa disiarkan di enam negara tersebut. Kendati begitu, penjualan dan pembagian voucer masih terbatas untuk transaksi di negara masing-masing.
Chief of Customers Experience Lazada Indonesia Fery Kusnowo mengatakan, pesta belanja daring dengan berbagi voucer juga berlangsung di lima negara lainnya. ”Tetapi, ini terbatas pada belanja di negara masing-masing. Memang, e-dagang lintas batas ini sesuatu yang masih kami kembangkan,” katanya.
Pada 12 November lalu, menteri perdagangan dari 10 negara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menandatangani Perjanjian E-dagang ASEAN. Perjanjian tersebut berisi komitmen memperlancar e-dagang di kawasan dengan membuat peraturan di negara masing-masing. Namun, Indonesia belum memiliki aturan yang jelas terkait e-dagang lintas batas.
Menurut Nailul, ekspor e-dagang Indonesia masih kalah bersaing karena biaya ekspor yang cenderung tinggi. ”Biaya pengiriman dengan kapal, misalnya, sangat berpengaruh pada harga barang. Jika dibandingkan dengan China, barang e-dagang dari sana lebih diminati karena biaya pengirimannya lebih murah,” kata Nailul. (KRISTIAN OKA PRASETYADI)