Indonesia Ajak Negara-negara di Kawasan Menjaga Stabilitas Indo-Pasifik
Oleh
Kris Mada
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak negara-negara di sekitar Samudra Pasifik dan Samudra Hindia menjaga stabilitas dan mengatasi tantangan bersama. Limpahan sumber daya kawasan menjadi peluang sekaligus tantangan.
Kalla mengatakan, kawasan ini dihuni hingga 66 persen populasi global. ”Total potensi PDB (produk domestik bruto) mencapai 52 triliun dollar AS,” ujarnya dalam pembukaan Dialog Tingkat Tinggi tentang Kerja Sama Indo-Pasifik, Rabu (20/3/2019), di Jakarta.
Dalam konsep Indo-Pasifik yang didorong Indonesia, limpahan sumber daya itu diarahkan menjadi sumber dan penggerakan perekonomian serta kemakmuran kawasan. ”Kerja sama Indo-Pasifik juga harus berkontribusi pada tujuan global, termasuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada 2030,” ujarnya.
Konsep Indo-Pasifik juga dikeluarkan oleh sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia. Di ASEAN, Indonesia merupakan negara yang terus mendorong pembahasan tentang kerja sama Indo-Pasifik. Kerja sama Indo-Pasifik mengacu pada kerja sama di kawasan yang mencakup area sepanjang Samudra Pasifik hingga Samudra Hindia.
Konsep Indo-Pasifik terus dikampanyekan Indonesia pada tingkat menteri hingga presiden pada pertemuan-pertemuan ASEAN tahun lalu. Gagasan ini diinisiasi Indonesia setelah melihat ancaman pertarungan negara-negara besar di Asia Pasifik dan Samudra Hindia, seperti AS dan China, serta India, Australia, dan Jepang, yang akan memengaruhi Asia Tenggara.
Kawasan sepanjang Samudra Pasifik hingga Samudra Hindia tidak hanya memiliki limpahan sumber daya. Ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan bersama. Wilayah ini menghadapi tantangan keamanan berupa aneka kejahatan lintas negara. Penyelundupan narkotika, pembajakan, hingga perdagangan manusia menjadi ancaman keamanan. Tantangan itu dapat memengaruhi stabilitas kawasan.
Karena itu, Kalla mengajak agar stabilitas kawasan dijaga bersama. Kerja sama lintas sektor dan lintas negara bisa dilakukan di kawasan ini. Salah satu yang didorong Kalla adalah kerja sama kemaritiman. ”Kita harus menjaga kolaborasi jangka panjang dengan negara-negara di kawasan,” ujarnya.
Dalam kerja kemaritiman, lautan menjadi sumber kesejahteraan kawasan di kawasan. Sebab, lautan menyatukan negara-negara di kedua samudra.
Negara-negara di kawasan juga didorong meningkatkan keterhubungan dengan membangun infrastruktur yang menguntungkan semua. ”Lautan Indo-Pasifik yang terhubung dengan baik akan membuka jalan bagi hadirnya pusat-pusat pertumbuhan baru, di mana pembangunan lebih adil dapat terjadi,” ujarnya.