YOGYAKARTA, KOMPAS - Tim Aerobatik Jupiter atau JAT tampil memukau dalam gladi resik yang diadakan di udara Lanud Adisutjipto, Selasa (19/3/2019). JAT TNI Angkatan Udara akan tampil dalam Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition pada 26-30 Maret 2019.
”Saya berharap mereka bisa tampil baik di Malaysia hingga membanggakan TNI AU dan bangsa Indonesia,” kata Kepala Staf TNI AU Marsekal Yuyu Sutisna setelah menyaksikan latihan JAT.
Pimpinan tim JAT Letkol Marcell ”Liger” Dirgantara mengungkapkan, kesiapan timnya sudah mencapai 98 persen. ”Tinggal besok (hari ini) kita siap-siap dan berangkat ke Malaysia,” katanya.
Yuyu mengatakan, tim JAT sudah berkiprah di berbagai acara nasional dan internasional. ”JAT adalah etalase TNI AU dan bangsa Indonesia untuk menampilkan sedikit kemampuan profesional TNI AU. Kalau dari aerobatik ini saja kelihatan bagus, orang akan berpikir bagaimana dengan yang lain,” katanya.
Dalam geladi bersih tersebut, JAT tampil dengan enam pesawat baling-baling KT1B Wong Bee. Pesawat baling-baling tidak sering digunakan dalam aerobatik angkatan udara berbagai militer dunia karena tingkat kesulitannya cukup khas dengan dinamika fluida yang disebabkan oleh gerak baling-baling.
”Bahkan, negara Korea asal KT1B ini tidak menggunakan sebagai pesawat aerobatik. Tapi, kajian kita menunjangnya. Tim aerobatik TNI AU yang dengan jet ditunda dulu karena pertimbangan biaya,” kata Yuyu.
Dalam latihan ini, JAT menampilkan 14 manuver selama kurang lebih 15 menit. Manuver diawali dengan Jupiter roll. Dalam manuver ini, enam pesawat akan lewat di depan penonton dari arah kanan pada ketinggian 200 meter dan kecepatan sekitar 200 knots. Lalu, keenam pesawat serentak berjungkir balik sejajar dengan poros longitudinal, yaitu lingkaran yang dibuat dilihat penonton dari samping. Salam pembuka ini membutuhkan kontrol dan kepercayaan diri tim yang tinggi.
Sebagai manuver penutup, JAT menampilkan loop and bomb burst. Dalam manuver ini, keenam pesawat yang bergerak dari arah depan menuju belakang penonton menyebar di tengah-tengah. Sebaran ini membentuk semacam kipas atau ledakan bom dengan enam arah.