JAKARTA, KOMPAS — Indonesia berada pada posisi lebih tinggi dalam daftar unggulan dibandingkan Denmark dan Inggris, yang akan berada satu grup, dalam kejuaraan bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman 2019. Namun, agar hasil pada dua tahun lalu tak terulang, tim ”Merah Putih” tak boleh lengah sejak awal.
Berdasarkan undian yang dilakukan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada Selasa (19/3/2019), Indonesia akan bersaing dengan Denmark dan Inggris pada Grup 1B. Tiga tim itu menjadi bagian dari 12 tim yang bersaing pada Grup 1, yaitu grup tertinggi yang memperebutkan Piala Sudirman.
Dalam kejuaraan yang akan berlangsung di Nanning, China, 19-26 Mei, itu, Indonesia ditempatkan sebagai unggulan ketiga di bawah Jepang (ke-1) dan China (ke-2). Denmark, yang juga berada satu grup dengan Indonesia pada Piala Sudirman 2017, menjadi unggulan ke-6 dan Inggris sebagai unggulan ke-10.
Namun, status tersebut tak menjadi jaminan bahwa Indonesia akan berposisi dua besar dalam grup sebagai syarat untuk lolos ke perempat final. Indonesia tak boleh lengah sejak pertandingan pertama melawan Inggris. Berdasarkan peraturan, tim dengan posisi unggulan tertinggi akan bertemu unggulan terendah terlebih dulu.
Kegagalan pada Piala Sudirman 2017 di Gold Coast, Australia, bisa menjadi gambaran. Dalam penyisihan grup, Indonesia yang menjadi unggulan ke-6 berada di bawah Denmark (ke-2) dan di atas India (ke-9). Akan tetapi, di luar dugaan, Indonesia kalah telak, 1-4, dari India pada pertandingan pertama. Satu-satunya kemenangan Indonesia didapat ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Dengan hasil itu, kemenangan 3-2 atas Denmark tak membantu Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan lolos ke perempat final. Indonesia menjadi juru kunci Grup 1D karena kalah dalam selisih pertandingan yang dimenangi dan yang kalah.
”Kami harus membaca kelebihan dan kekurangan lawan sejak sekarang, tidak boleh lengah sejak awal. Tetapi, melihat persaingan saat ini, saya optimistis Indonesia bisa lolos dari grup, bahkan bisa menjadi juara grup,” ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad ”Budi” Budiharto di Jakarta.
Dikatakan Budi serta berdasarkan daftar peringkat dunia pada Selasa, Indonesia memiliki pemain dengan posisi lebih baik pada tunggal dan ganda putra. Pada dua nomor itu, Merah Putih bahkan memiliki tiga wakil pada peringkat 10 besar dunia.
Akan tetapi, Indonesia tetap harus waspada dengan belum konsistennya penampilan pemain pada tunggal putra-putri, ganda putri, dan ganda campuran. Peraih emas tunggal putra Asian Games Jakarta-Palembang 2018, Jonatan ”Jojo” Christie, misalnya, baru sekali tampil hingga semifinal dari empat turnamen yang diikuti pada 2019. Selebihnya, dia selalu terhenti pada babak kedua.
Ganda putri masih mengandalkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang selalu kesulitan saat melawan pemain-pemain China dan Jepang. Adapun ganda campuran masih menanti lahirnya penerus Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir setelah Liliyana pensiun pada Januari lalu.
Meski demikian, pelatih ganda campuran pelatnas bulu tangkis, Richard Mainaky, yakin, nomor yang dipimpinnya akan menyumbangkan kemenangan bagi tim. ”Saya tetap optimistis. Kekuatan ganda campuran Indonesia imbang dengan negara lain, kecuali dengan China yang memang lebih unggul. Tetapi, saya yakin dan akan berusaha agar ganda campuran bisa selalu menyumbang poin,” kata Richard.
Kejuaraan Asia Beregu Campuran
Dari Kejuaraan Asia Beregu Campuran di Hong Kong yang dimulai Selasa, Indonesia mengawali penampilan pada Grup C dengan kemenangan 5-0 atas Sri Lanka. Kemenangan diraih Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, Ihsan Maulana Mustofa, Sabar Karyaman Gutama/Frengky Wijaya Putra, Fitriani, dan Della Destiara Haris /Rizki Amelia Pradipta.
Meski menang dua gim, Tontowi/Winny kesulitan bersaing pada awal gim pertama ketika melawan Sachin Dias/Thilini Pramodika Hendahewa. Tontowi/Winny, yang baru berpasangan pada Februari, menang dengan skor 24-22, 21-15.
”Ini baru pertandingan pertama, kami masih menyesuaikan diri dengan lapangan. Kami tadi kalah start dari lawan karena mereka langsung main cepat. Ini tidak diduga,” tutur Tontowi.
Adapun Della/Rizki (peringkat ke-14) dipaksa bermain tiga gim oleh pasangan peringkat ke-127 dunia, Hendahewa/Kavidi Sirimannage, 15-21, 21-6, 21-11.