Bogor Akan Benahi Permukiman Kumuh di Bantaran Ciliwung
Oleh
ratih p sudarsono
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor memastikan akan melakukan pembenahan permukiman tidak beraturan dan kumuh di tengah Kota Bogor, khususnya di Kelurahan Sempur dan Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah. Ini untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga setempat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Kota Bogor Lorina Darmastuti, Rabu (20/3/2019), menjelaskan, lokasi dua kelurahan itu mengapit Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor, di tengah Kota Bogor. Intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup warga setempat sudah banyak dilakukan, tetapi belum menyentuh pada pembenahan struktur bangunan permukimannya.
”Jadi, bukan sekadar beutifikasi bantaran Sungai Ciliwung yang melintas tengah Kota Bogor, tetapi ini berkaitan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia,” katanya.
Menurut Lorina, sebetulnya sudah banyak intervensi yang dilakukan pemerintah daerah di dua kelurahan tersebut dalam upaya meningkatkan kualitas hidup, semisal program-program pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan-pelatihan atau bantuan-bantuan di bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Namun, itu belum ada yang sampai ke struktur bangunan karena ini memang yang paling berat.
Dengan demikian, sebanyak apa pun, kalau tidak dilakukan pembenahan struktur bangunan di sana, predikat kumuh untuk kawasan itu tidak akan hilang. Indikator kekumuhan yang jelas terlihat di sana adalah tidak ada manajemen drainase, air limbah, persampahan, dan mitigasi bencana.
”Sungai Ciliwung menjadi muara cerobong tinja dan bak sampah. Jadi, yang utama adalah penataan struktur bangunan permukimannya. Itu yang kami lakukan walaupun bertahap. Percuma membangun wisata air di sana kalau cerobong tinja berjajar di sepanjang aliran sungai,” tuturnya.
Tahapan pertama pada tahun ini, lanjut Lorina, baru akan membangun dan memperbaiki infrastruktur jalan dan ruang terbuka hijau di lahan yang berlokasi di bantaran utara Sungai Ciliwung di Kelurahan Sempur, yang lahannya memang sudah tersedia. Untuk ini, pihaknya masih mematangkan desainnya sambil menunggu persetujuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).
Pembenahan dan pembangunan struktur bangunan di Kelurahan Sempur dan Kelurahan Babakan Pasar masih dalam proses pengkajian yang komprehensif. Itu karena untuk keperluan tersebut perlu konsolidasi lahan dan persetujuan masyarakat.
”Sudah banyak penelitian dan masukan, tetapi sifatnya sporadis karena dilakukan berbagai badan dan universitas berbeda, dengan tujuan bermacam-macam dan dibuat pada masa yang berbeda-beda pula. Itu semua jadi referensi kami untuk kami melakukan kajian yang komprehensif,” katanya.
Tujuan kajian komprehensif ini tidak lain untuk meyakinkan dan memastikan bahwa intervensi pembenahan dan pembangunan konstruksi bangunan permukiman di sana benar-benar untuk meningkatkan kualitas hidup dan keinginan masyarakat, tekan Lorina.